Sukses

Sri Mulyani Puji PNS Kemenkeu yang Rela Bertaruh Nyawa demi Tugas

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta faktor geopolitik.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah bisa dibilang sukses dalam menjalankan program tax amnesty tahap pertama yang berakhir September 2016 lalu. Karena capaian itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani memuji pada petugas yang rela bertaruh nyawa demi suksesnya program ini.

Dia menghargai upaya kerja keras dari jajaran Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam menjalankan tax amnesty. Dia meminta, jajaran DJP supaya terus bekerja keras memenuhi target penerimaan pajak.

"Saya sangat menghargai upaya keras jajaran pajak melaksanakan UU Pengampunan Pajak dengan pelayanan konsisten, dan baik ke para wajib pajak. Saya meminta jajaran pajak untuk bekerja keras memenuhi target penerimaan pajak dan menjaga profesionalisme kejujuran," puji dia dalam Upacara Hari Oeang di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (31/10/2016).

Bukan hanya itu, dia juga menghargai jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lain yang rela mempertaruhkan nyawa dalam menjalankan tugasnya. Menurut Sri Mulyani, tugas yang dijalankan oleh jajaran Kemenkeu sangat berarti keberlangsungan negara.

"Sungguh kita bangga dan menghomati jajaran Kemenkeu telah mempertaruhkan nyawa untuk melaksanakan tugasnya," tandas dia.

Dia mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global serta faktor geopolitik yang tidak menentu. Oleh karena itu, perlu sejumlah upaya untuk menjaga perekonomian Indonesia guna menghadapi gejolak tersebut.

"Perekonomian negara dipengaruhi situasi global, yang masih tidak pasti kita harus menjaga keuangan negara untuk membentengi ekonomi dari pelemahan ekonomi global, dan pelemahan perdagangan internasional dan pelemahan harga komoditas, dan juga ancaman geopolitik dan keamanan di wilayah Asia," katanya

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah mempertahankan perekonomian nasional ialah dengan menjaga penerimaan negara. Dia mengatakan perlunya memperluas basis penerimaan, terutama dari sisi perpajakan.

"Kita perlu menjaga penerimaan negara agar terus meningkat dengan memperluas basis penerimaan perpajakan, konsisten, dan profesional dalam melaksanakan. Dan terus upaya menanggulangi kebocoran dan menumpas korupsi," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.