Sukses

Menaker Tak Ingin Gerakan Buruh Tercampur Isu Lain

Menteri Ketenagakarjaan Hanif Dhakiri tak ingin gerakan buruh tercampur kepentingan di luar isu buruh itu sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakarjaan Hanif Dhakiri menyarankan supaya buruh tak terlibat dalam aksi demonstrasi yang digelar pada 4 November mendatang. Pasalnya, ada kabar beredar buruh akan ikut terjun dalam aksi tersebut.

"Jangan lah, saya sarankan jangan," kata dia di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan Jakarta, Senin (31/10/2016).

Dia menginginkan supaya gerakan buruh tetap pada jalannya. Artinya, dia tak ingin gerakan buruh tercampur kepentingan di luar isu buruh itu sendiri. "Saya ingin gerakan buruh tetap ada koridor gerakan buruh. Jangan sampai kena bias isu-isu lain," ujar dia.

Pada kesempatan terpisah, Presiden Jokowi menyatakan tak akan melarang aksi 4 November tersebut. Dia menuturkan demontrasi merupakan hak setiap warga negara. Namun, Jokowi berpesan agar pendemo memperhatikan aturan pada saat menyampaikan aspirasinya.

"Jadi demontrasi adalah hak demokratis setiap warga, silakan boleh saja. Tapi penting jangan memaksakan kehendak atau yang merusak atau anarkis. Itu tak boleh," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, untuk mengantisipasi hal buruk telah meminta kepada seluruh aparat untuk siaga. "Saya sudah perintahkan kepada aparat untuk bersiaga dan menjaga melakukan tugasnya dengan profesional," tandas dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menanggapi adanya kabar demonstrasi pada 4 November 2016 di Ibu Kota. Bagi dia, aksi tersebut merupakan hal biasa dan hak berdemokrasi warga.

Hanya saja, dia mengharapkan agar unjuk rasa yang digelar tidak disetir oleh kepentingan pihak tertentu.

"Kita ini kan sudah dewasa. Itu tergantung masyarakat. Silakan berdemonstrasi karena kita negara demokrasi. Tapi hindari tindakan-tindakan anarkis," ujar Djarot usai blusukan di Jalan Merdeka Sari, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (30/10/2016).

"Jangan sampai ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kemudian, mereka-mereka kelompok yang radikal. Kita pemerintah akan programkan untuk mengurangi radikalis," lanjut dia.

Calon wakil gubernur petahana yang kembali mendampingi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini melanjutkan, demonstrasi yang dilakukan haruslah tetap menjaga persatuan dan tidak memuat pesan-pesan provokatif. Masyarakat pun dipercaya dapat lebih dewasa saat berunjuk rasa.

"Kita tidak boleh menistakan satu dengan yang lain. Saya yakin rakyat Jakarta sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi," beber Djarot. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.