Sukses

Harga Minyak Bikin IHSG Ditutup Turun 75 Poin ke 5.329,50

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (3/11/2016), IHSG melemah dalam 75,95 poin atau 1,41 persen ke level 5.329.50.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada dalam tekanan pada perdagangan Kamis pekan ini. Tak ada sentimen positif yang mampu menggerakkan IHSG ke zona positif. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (3/11/2016), IHSG melemah dalam 75,95 poin atau 1,41 persen ke level 5.329.50. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,89 persen ke level 907,33. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.

Ada sebanyak 227 saham merosot sehingga menekan IHSG. Sedangkan 85 saham menguat dan 86 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.402,04 dan terendah 5.329,50.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 322.040 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,8 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 769,10 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.062.

Secara sektoral, seluruh sektor saham melemah. Sektor saham pertambangan melemah 2,46 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri merosot 2,04 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,93 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BMSR naik 32,74 persen ke level Rp 150 per saham, saham INDY menguat 24,82 persen ke level Rp 880 per saham, dan saham AKKU menanjak 24,79 persen ke level Rp 302 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PDES melemah 10 persen ke level Rp 270 per saham, saham DSNG tergelincir 9,91 persen ke level Rp 400 per saham, dan saham ARII merosot 9,90 persen ke level Rp 464 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, pendorong pelemahan IHSG adalah aksi jual investor asing. Sepanjang hari ini, asing telah melepas hingga Rp 700 miliar.

Aksi jual ini karena memang tidak ada sentimen positif yang bisa mengangkat IHSG. "Secara regional, Hang Seng tertekan dan harga minyak terus turun," jelasnya. Kedua sentimen tersebut menjadi penekan IHSG. (Gdn/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.