Sukses

Laporan FBI Soal Hillary Clinton Bikin Harga Emas Meredup

Sebagian besar indeks saham AS melonjak mencerminkan pasar yang lebih percaya diri dan mendorong berkurangnya permintaan seperti emas.

Liputan6.com, New York - Harga emas turun tajam sehari sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Emas meredup setelah FBI mengatakan tak menemukan bukti baru terhadap kandidat dari Demokrat Hillary Clinton terkait masalah penggunaan email pribadinya.

Melansir laman Wall Street Journal, Selasa (8/11/2016), harga emas untuk pengiriman Desember ditutup turun 1,9 persen ke posisi US$ 1.279,40 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Ini menjadi penurunan terbesar selama satu hari sejak 4 Oktober.

Harga emas sempat reli di akhir pekan lalu seiring menguatnya peluang kemenangan kandidat dari Partai Republik Donald Trump terhadap Clinton dalam jajak pendapat.

Namun setelah FBI mengatakan tidak menemukan bukti baru untuk mendukung tuduhan terhadap Clinton setelah penyelidikan lain dalam penggunaan email pribadinya, pasar saham dan dolar AS menguat, sementara aset safe-haven jatuh. Penurunan harga emas terhapus sebagian besar keuntungan dari minggu sebelumnya.

"FBI melemparkan kunci terhadap banyak hal," kata Ira Epstein, Ahli Strategi Grup Linn.

Sementara WSJ Dollar Index, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,5 persen. Penguatan greenback biasanya membuat harga emas bearish, karena logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Sebagian besar indeks saham AS melonjak mencerminkan pasar  yang lebih percaya diri dan mendorong berkurangnya permintaan untuk aset seperti emas.

"Beberapa ketidakpastian datang dari pasar. Investor mengambil sikap risiko-on," kata James Steel, Kepala Analis Logam Mulia HSBC.

Banyak investor percaya bahwa kemenangan Clinton akan mendukung dolar dan kenaikan suku bunga pada bulan Desember, yang keduanya akan mempengaruhi harga emas. (Nrm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini