Sukses

Jokowi Bangun Ratusan Ribu Unit Rumah untuk Warga Miskin di 2017

Kementerian PUPR fokus membangun rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tanpa melupakan kawasan perbatasan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mengerjakan proyek pembangunan infrastruktur perumahan dan permukiman yang diperkirakan menyedot investasi hampir Rp 80 triliun pada 2017. Fokusnya membangun rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tanpa melupakan kawasan perbatasan.

Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan saat menghadiri Indonesia Construction Market Outlook 2017 mengatakan, pemerintah akan merealisasikan pembangunan perumahan dan permukiman di tahun depan.

"Kita sudah punya target pembangunan infrastruktur bidang PUPR, di perumahan dengan nilai investasi Rp 52,73 triliun dan infrastruktur permukiman Rp 26,86 triliun," kata Rido di JCC, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Berikut proyek infrastruktur permukiman dan perumahan yang akan dibangun 2017, meliputi:

1. Infrastruktur permukiman, investasi Rp 26,86 triliun

- Proses pembangunan zona sub inti dan zona pendukung 7 pos lintas batas negara serta penyelesaian 9 lokasi PIP. Pembangunan kawasan perbatasan dengan paket pekerjaan kontrak multiyears 2015-2019
- Pembangunan sistem penyediaan air minum 3.677 liter per detik
- Revitalisasi kawasan tematik perkotaan yang berkelanjutan 40 kawasan
- Pembangunan infrastruktur di permukiman kumuh 1.107 hektare (ha)
- Pembangunan pengolahan air limbah 890.639 Kepala Keluarga (KK) sebanyak 4.453.195 jiwa
- Pembangunan sistem penanganan persampahan menjangkau 2.641.408 KK atau 13.207.040 jiwa
- Pengurangan genangan seluas 433 ha melalui pembangunan infrastruktur drainase

2. Infrastruktur perumahan, investasi Rp 52,73 triliun: 

- Pembangunan rumah susun untuk MBR 12.816 unit termasuk penyelesaian rusun untuk perkampungan atlet (Kemayoran) dan penyelesaian rusun untuk tingkat tinggi kalangan MBR di Pasar Minggu, Pasar Rumput, dan Pondok Kelapa
- Pembangunan rumah swadaya sebanyak 117.500 unit
- Pembangunan rumah khusus (dalam rangka penangangan paska bencana atau konflik, maritim, daerah tertinggal dan perbatasan negara) sebanyak 5.718 unit
- PSU untuk mendukung penyediaan perumahan bagi MBR sebanyak 18.000 unit
- Pemberian bantuan uang muka rumah untuk MBR bagi 550.000 unit rumah
- Penyaluran bantuan pembiayaan perumahan untuk 600.000 unit. Sebanyak 375.000 melalui Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) dan 225.000 melalui KPR Selisih Subsidi Bunga (SSB). Termasuk untuk memenuhi program Sejuta Rumah. Pagu indikatif dana FLPP 2017 hanya mampu memfasilitasi 120.000 unit. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini