Sukses

Presiden Jokowi Bakal Sosialisasikan Tax Amnesty di Balikpapan

Selain menyosialisasikan tax amnesty, Jokowi dijadwalkan meresmikan proyek pembangunan Waduk Teritip.

Liputan6.com, Balikpapan - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menyosialisasikan program tax amnesty atau pengampunan pajak, terutama di industri tambang dan mineral di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada akhir 2016. Ini merupakan sosialisasi tax amnesty tahap II yang gencar dikampanyekan pemerintah.

"Rencananya Presiden akan sosialisasi tax amnesty di Balikpapan sekitar bulan November atau Desember nanti," kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy, Jumat (18/11/2016).

Rizal mengatakan Presiden Jokowi akan memaksimalkan potensi penerimaan tax amnesty ke sejumlah daerah berpotensi, antara lain Balikpapan, Makassar, dan Riau. Tiga kota ini cukup dikenal akan industri sektor pertambangan dan mineral.

Selain itu, Jokowi dijadwalkan meresmikan proyek pembangunan Waduk Teritip guna memenuhi air baku bagi warga Balikpapan. Delapan bulan lalu, Jokowi sempat meninjau langsung pembangunan waduk Teritip yang terkendala permasalahan pembebasan lahan.

"Kajian teknis pembangunan sudah selesai, tinggal pembebasan lahan saja," ujar Rizal.

Saat ini, Rizal menyebutkan pihaknya sedang menunggu pemberitahuan resmi soal kedatangan presiden dari Sekretariat Negara. Dia baru saja menerima informasi soal kunjungan presiden ini dari Kepala Direktorat Jenderal Pajak Kaltimra.

Tebusan program tax amnesty, area Kaltimra sudah menembus angka Rp 1 triliun masuk Oktober lalu. Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kaltimra sudah mengumpulkan dana tebusan dari 7.855 wajib pajak wilayah Kaltimra.

Selain itu, Kantor DJP Kaltimra juga memulangkan dana repatriasi sebesar Rp 963 miliar milik orang kaya setempat. Dana repatriasi ini diwajibkan untuk disimpan di sistem perbankan tanah air hingga dilakukan investasi ke berbagai sektor di Kalimantan.

"Wajib pajak juga mendeklarasikan aset dalam negeri sebesar Rp 19,5 triliun dan luar negeri Rp 5,8 triliun. Deklarasi sektor UKM juga mencapai Rp 2,6 triliun," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini