Sukses

6 Kesalahan Finansial yang Berujung Kebangkrutan

Perencanaan merupakan kunci penting untuk menghindari kesalahan finansial yang berujung kebangkrutan.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, memikirkan soal uang, anggaran, dan finansial merupakan hal yang membuat pusing. Lebih mudah menghabiskan uang daripada membuat daftar belanja dan daftar pengeluaran setiap bulan bukan?

Membuat perencanaan memang merupakan kunci penting untuk menghindari kesalahan finansial yang membuat Anda bangkrut di kemudian hari.

Berikut kesalahan finansial yang harus dihindari supaya tidak menyesal kemudian hari seperti dikutip dari CekAja.com:

Membandingkan

Salah satu kesalahan yang sangat umum dilakukan orang adalah berusaha tampil seperti teman, keluarga, selebriti, dan trendsetter lainnya. Hal ini sangat membahayakan finansial karena tren memang selalu berubah-ubah.

Lagipula, mungkin saja orang yang Anda lihat keren itu ternyata sedang terjebak utang. Atau bisa saja barang-barang keren yang mereka pakai ternyata barang bekas hasil berburu di pasar loak.

Intinya, kalau selalu membandingkan diri dengan hidup orang lain, Anda akan berakhir tidak bahagia dan bangkrut. (Baca juga: Ini Harga Rumah yang Sesuai dengan Gaji Kamu)

Tidak punya anggaran

Jika Anda memutuskan untuk berhenti membandikan hidup dengan orang lain, langkah selanjutnya adalah membuat keuangan lebih teroganisir. Ya, istilah anggaran memang terdengar membosankan.

Tapi ini adalah langkah pertama untuk keluar dari jeratan utang dan menghitung uang yang Anda miliki. Sekarang ini sudah banyak situs atau aplikasi yang membantu Anda menghitung anggaran. Namun Anda juga bisa mencoba cara tradisional menggunakan buku dan amplop.

Pisahkan untuk membayar cicilan rumah, asuransi kesehatan, cicilan mobil, listrik, air, dan pembayaran penting lainnya. Caranya ini membuat Anda bisa membayangkan berapa sisa, berapa yang bisa ditabung, dan berapa untuk investasi.

Boros



Menghabiskan uang lebih dari yang Anda hasilkan

Ketika semua tagihan sudah dibayar dan uang tersisa banyak, selalu ada godaan untuk menghabiskan entah untuk membeli baju, makanan, atau nonton bioskop.

Akhirnya setelah dihitung-hitung, pengeluaran tetap lebih banyak dari penghasilan. Dengan memberlakukan autodebet untuk menabung, Anda bisa terhindar dari godaan semacam ini.

Menganggap remeh investasi

Punya uang lebih jangan hanya disimpan di tabungan, tapi diinvestasikan. Misalnya Anda mendapatkan uang lembur Rp 1 juta, jika diinvestasikan dengan pertumbuhan 10 persen per tahun, maka dalam lima tahun bisa mendapatkan kira-kira Rp 1,5 juta.

Ini jelas lebih baik jika hanya menaruh di rekening tabungan yang lama-lama berkurang karena harus membayar administrasi bulanan.

Tak punya dana darurat


Hidup tanpa dana darurat

Ketika Anda sudah memiliki anggaran yang baik, Anda masih berpeluang menjadi bangkrut. Misalnya ketika tiba-tiba mobil rusak, dan Anda tidak punya uang, akhirnya Anda menggunakan uang untuk membayar cicilan.

Namun hal ini bisa dicegah asalkan memiliki dana darurat yang jumlahnya minimal enam kali penhasilan per bulan. (Baca juga: 5 Hal yang Bikin Isi Dompet Pemilik Motor Matik Terkuras Habis)

Berpikir kalau asuransi tidak terlalu diperlukan

Memiliki finansial yang sehat bukan hanya soal menghemat uang saat ini dan mengatur pengeluaran, namun berinvestasi pada asuransi yang tepat juga termasuk dalam penghematan jangka panjang.

Misalnya asuransi kendaraan dan asuransi kesehatan seringkali dianggap sepele, namun tidak memilikinya akan membuat Anda mengeluarkan uang tidak sedikit ketika sesuatu terjadi.

Contoh lainnya, jika terjadi kecelakaan mobil Anda tidak perlu khawatir karena mobil yang Anda tabrak pun tercover asuransi. Saat sakit, Anda tidak perlu menunda ke dokter karena sudah dibayari asuransi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.