Sukses

IHSG Berpeluang Variasi di Awal Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisarna 5.135-5.200 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bervariasi pada perdagangan saham awal pekan ini. Aksi jual investor dan harga batu bara akan pengaruhi laju IHSG.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan IHSG dapat berhasil ditutup di atas 5.165 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Melihat hal itu, IHSG akan bervariasi. Satrio memprediksi, IHSG bergerak di kisaran support 5.135 dan resistance 5.200.

"Bila IHSG ditutup di bawah 5.135 maka IHSG testing 5.00. Kalau naik bisa uji ke level 5.270," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Senin (21/11/2016).

Satrio menuturkan, laju IHSG akan dipengaruhi aksi jual investor asing. Investor asing masih melakukan aksi jual meski tidak terlalu besar. Pada pekan lalu, aksi jual investor asing mencapai Rp 3,1 triliun.

Selain itu, Satrio menilai, harga komoditas terutama batu bara akan lanjutkan tekanan dapat pengaruhi laju harga saham batu bara dan komoditas lainnya. Sedangkan dari internal belum ada sentimen baru yang pengaruhi IHSG.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG dapat berpeluang menguat pada awal pekan ini. Ekonomi stabil dapat menopang kenaikan IHSG. Laju IHSG akan berada di level support 5.078 dan resistance 5.267.

"Kekuatan naik IHSG masih cukup besar di tengah aliran dana yang keluar dari pasar modal ditambah fluktuasi harga komoditas," kata dia.

Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham yang dicermati antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sedangkan Satrio mengingatkan untuk waskpadai saham-saham batu bara dan nikel."Rekomendasi realisasikan keuntungan untuk saham batu bara," kata dia. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini