Sukses

Curiga SPBU Lakukan Kecurangan, Lapor ke Pusat Informasi Ini

Pertamina akan merespons dengan mengontrol langsung ke lapangan jika mendapat laporan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat untuk lapor jika menemukan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melakukan kecurangan dalam takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijualnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, Pertamina mengandalkan partisipasi masyarakat dalam memantau operasional SPBU. Masyarakat ‎merupakan pihak yang paling sadar jika terjadi keanehan pada takaran BBM.

"Konsumen pihak yang paling sadar dengan kebutuhannya," kata Wianda, dalam diskusi uji petik takaran serta standar layanan di SPBU, di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Wianda menuturkan, saat ini informasi telah maju, sehingga masyarakat bisa langsung melaporkan jika mendapati keanehan pada pelayanan SPBU khususnya di takaran. Saat ini Pertamina telah menyediakan pusat informasi. Masyarakat bisa melaporkan hal tersebut ke email pcc@pertamina.com, Contact center 1-500-000 dan Twitter:@ptpertamina‎.

Pertamina akan merespons dengan mengontrol langsung ke lapangan jika mendapat laporan, ada indikasi SPBU yang bermain dalam takaran.

"Sekarang tidak ada lagi zaman kegelapan informasi.‎ Keluhan masyarakat harus dilakukan interaktif kita penyedia jasa harus transparan," tutur Wianda.

Sekretaris Jenderal Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Syarif Hidayat ‎melanjutkan, jika masyarakat ragu terhadap takaran SPBU, bisa melakukan pengecekan dengan minta petugas SPBU melalui bejana ukur.

Hal ini untuk menciptakan keyakinan masyarakat terhadap SPBU. Lantaran terkadang yang tidak akurat bukan terletak pada takaran mesin dispanser tetapi, indikator bahan bakar pada kendaraan.

"Kami minta masyarakat kalau ada keraguan masyarakat bisa melakukan pengecekan. kita berika jaminan dispanser digunakan standar. Jadi tugas kita SPBU memberikan keyakinan ke konsumen di cek bejana ukur sesuai standar," tutur Syarif. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini