Sukses

Wall Street Lanjutkan Penguatan Usai Pilpres AS

Sebagian besar pasar saham telah melaju sejak berlangsungnya Pemilihan Presiden AS pada 8 November.

Liputan6.com, New York - Wall Street menguat dengan tiga indeks besar pasar saham Amerika Serikat (AS) mencetak rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta).

Ini memperpanjang reli pasca-pemilu terdorong sektor energi dan saham komoditas lain dengan Facebook memimpin lonjakan kenaikan saham teknologi.

Melansir laman Reuters, Dow Jones industrial average berakhir naik 88,76 poin atau 0,47 persen ke posisi 18.956,69. Sementara indeks S&P 500 naik 16,28 poin atau 0,75 persen menjadi 2.1,18.

Kemudian indeks Nasdaq Composite bertambah 47,35 poin, atau 0,89 persen ke level 5.368,86 poin.

Indeks S&P 500 mencetak rekor penutupan pada 15 Agustus. Ketiga indeks utama turut mencapai rekor intraday tertinggi .

Sebagian besar pasar saham telah melaju sejak berlangsungnya Pemilihan Presiden AS pada 8 November. Investor berharap gertakan kebijakan Presiden Donald Trump akan mendorong saham bank, kesehatan dan perusahaan lain.

Tercatat, indeks energi melonjak 2,2 persen. Ini menjadi pendorong utama pada indeks S&P seiring lonjakan harga minyak AS yang mencapai 3,9 persen.

Pasar Berharap OPEC akan menyetujui pemotongan output pada minggu depan yang mengangkat harga minyak.

"Reli terus terjadi pasca pemilu. Optimisme bahwa Trump akan memudahkan peraturan dan mengurangi pajak terus menarik uang ke pasar," kata Bucky Hellwig, Wakil Presiden Senior BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.

Sekitar 6,7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 8,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street

Video Terkini