Sukses

Sri Mulyani: Tak Cuma RI, Infrastruktur Amerika Juga Sudah Uzur

Indonesia membutuhkan anggaran infrastruktur sekitar Rp 5.000 triliun hingga 2019 guna mengurangi kesenjangan (gap) infrastruktur.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan kebutuhan membangun infrastruktur tengah digaungkan banyak negara, bukan hanya di Indonesia tapi juga negara-negara maju.

Salah satunya Amerika Serikat (AS), yang masih berambisi membangun dan mengembangkan infrastruktur dengan tujuan menyejahterakan rakyatnya.

‎Sri Mulyani menyebutkan, Indonesia membutuhkan anggaran infrastruktur sekitar Rp 5.000 triliun hingga 2019 guna mengurangi kesenjangan (gap) infrastruktur di Tanah Air.

Mengutip laporan McKinsey, jelas dia, Indonesia memiliki gap infrastruktur 1,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun. Gap Indonesia atas kebutuhan infrastruktur paling tinggi.

"Jadi kita butuh infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan supaya setara dengan negara-negara maju. Negara maju sekalipun banyak infrastruktur mereka yang sudah menua dan turun kualitasnya," jelas Sri Mulyani di Indonesia PPP Day, Hotel Westin, Jakarta, Kamis (24/11/1016).

‎Selama tinggal di AS, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku, tema kampanye di Negeri Paman Sam adalah mengupas persoalan infrastruktur di AS yang sudah sangat uzur alias tua.

"Banyak orang komplain, kalau mendarat di Bandara New York atau Washington, mereka tidak melihat nyaman dibanding mendarat di bandara di Shanghai atau di Beijing. Kalau naik Metro di Washington DC atau New York, rasanya sudah kumuh dibanding dengan Metro di Jepang dan China," Sri Mulyani menerangkan.

Dengan begitu, katanya, negara dengan ekonomi terbesar di dunia seperti AS masih menginginkan peningkatan kualitas infrastruktur. "Mereka (warga AS) merasa outcompute dengan kualitas infrastrukturnya. Sehingga pembicaraan investasi infrastruktur sangat kuat di AS," tutur dia.

Begitupula dengan Kanada. Sri Mulyani mengatakan, Perdana Menteri Kanada memutuskan membuat bank infrastruktur, sehingga Kanada saat ini bergabung menjadi anggota Asian Infrastructure Investment Bank (AAIB).

"Kanada yang kita lihat sudah sangat maju saja punya komitmen besar membangun infrastruktur, apalagi Indonesia sebagai negara dengan pendapatan menengah dan punya demografi anak-anak muda, kebutuhan infrastruktur sangat besar supaya kita menjadi negara kompetitif yang bisa mengurangi kemiskinan dan kesenjangan," harap Sri Mulyani. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.