Sukses

99,99 Persen Pegawai Kemenkeu Siap Bela RI

Suahasil mengaku kesal karena praktik korupsi oleh pejabat Ditjen Pajak ini mengurangi kredibilitas institusi Kemenkeu.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menilai pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak yang tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat dugaan kasus suap merupakan segelintir oknum yang merusak nama baik institusi dan nilai-nilai integritas yang sudah dibangun pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Diyakini, masih banyak pegawai Kemenkeu yang siap bekerja keras demi Indonesia lebih baik.

"Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan kami yakin 99,99 persen aparat Kemenkeu punya integritas di dada dan akan membela Indonesia. Itu yang kita yakini," tegas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Suahasil Nazara saat di acara Investor Gathering, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Dia menceritakan di hadapan investor, saat pegawai Ditjen Pajak ditangkap KPK, di saat bersamaan ada pegawai Ditjen Bea Cukai yang sedang terlibat baku tembak di tengah laut mempertaruhkan diri untuk menggagalkan penyelundupan 40 ton bawang putih‎.

"‎Jadi 99,99 persen pegawai Kemenkeu bisa terus melanjutkan reformasi, sehingga kami membutuhkan dukungan ibu dan bapak (investor), termasuk penanam modal di portofolio penerbitan Surat Berharga Negara (SBN). Tapi kami perkirakan ekonomi nasional ke depan masih akan lebih baik dengan target pertumbuhan ekonomi 5,1 persen di 2017," kata Suahasil.

Suahasil sebelumnya mengaku kesal karena praktik korupsi oleh pejabat Ditjen Pajak ini mengurangi kredibilitas institusi Kemenkeu. Saat ini, kredibilitas Kemenkeu, termasuk Ditjen Pajak menghadapi tantangan usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) karena KPK juga tidak akan berhenti melakukan "bersih-bersih" di seluruh Kementerian dan Lembaga.

"Penangkapan kemarin betul-betul bikin kami sebel setengah mampus. Yang ditangkap bukan staf pajak level rendah, tapi agak tinggi. Dengan entengnya datang ke apartemen pengusaha, ambil duit, lepas begitu saja," kesalnya. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.