Sukses

Penyerapan Biodiesel Berkurang Akibat Solar Tercampur Air

Pertamina dan pemasok biodiesel diharapkan jeli dalam menyediakan biosolar agar kejadian solar tercampur air tak terulang.

Liputan6.com, Jakarta - Akibat solar tercampur air yang terjadi beberapa waktu lalu membuat penyerapan biodiesel yang dicampur solar  berkurang 5 ribu Kiloliter (KL).

Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE)  Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, penyerapan biodiesel berkurang lantaran pencampuran biodiesel pada solar tertunda. Itu akibat kejadian tercampurnya solar dengan air yang terjadi pada terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta.

"Kejadian Plumpang juga berkurang 5 ribu KL," kata Dadan, di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana melanjutkan, pihaknya sedang membahas dengan PT Pertamina (Persero) atas kejadian tersebut. Itu agar pencampuran biodiesel ke solar kembali berjalan. Akan tetapi masih menunggu pihak Kepolisian yang sedang melakukan identifikasi penyebab solar tercampur air.

‎"Saya bicara dengan Abe (Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang) diusahakan secepatnya. Kalau police line sudah dibuka ya langsung jalan. Kapal saat ini sedang di police line," ungkap Rida.

Rida berharap, Pertamina dan pemasok biodiesel jeli dalam menyediakan biosolar, menjalankan sesuai standar Operational Prosedure (SOP), agar  kejadian solar tercampur air tidak terjadi lagi‎ di kemudian hari.

"Kami menyambut dua belah pihak Pertamina dan penyuplai untuk lebih meningkat sop nya diikuti. Kami berharap hal ini tidak boleh terjadi lagi ke depan. Termasuk suplier," tutur Rida.

Untuk diketahui, penyebab solar tercampur air diduga akibat adanya kandungan air biodiesel‎ yang dicampur pada solar. Oleh karena itu agar penyebaran solar campur air tidak meluas dan dalam masa investigasi Kepolisian, untuk sementara pencampuran biodiesel ke solar ditunda. (Pew/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.