Sukses

Menhub Targetkan Bandara Kertajati Beroperasi 2018

Pemerintah Provinsi bekerja sama dengan BUMN untuk pembiayaan proyek Bandara Kertajati.

Liputan6.com, Bandung - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat selesai pada 2018. Bandara ini akan dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP) II.

‎Budi Karya mengungkapkan, saat ini landasan pacu sepanjang 2.500 meter telah terbangun. Dengan panjang landasan seperti ini akan bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar.

"Diskusi terkait Kertajati, kita rencanakan akhir 2017 awal kuartal I 2018 semestinya bisa beroperasi. Kita akan utamakan itu dulu. Harapkan pengelola bisa kerjasama dengan AP II . Landasan pacu yang sudah terbangun 2.500 meter, supaya pesawat berbadan lebar bisa masuk," ujar dia di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2016).

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan mengatakan, untuk pendanaan proyek ini, pemerintah provinsi (pemprov) bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).‎ Dengan demikian, proyek bandara Kertajati tidak perlu menunggu masuk masuknya investor asing.

"Pendanaan pemprov bekerjasama dengan BUMN, atau pemprov menunjuk BUMD atau BUMN melalui BPJS Ketenagakerjaan via dana reksa. BPJS Ketenagakerjaan punya dana besar sehingga tidak perlu menggaet investor asing, lebih nyaman investor dalam negeri. Dan sudah hampir prosesnya DPRD, BUMD harus memiliki saham 51 persen lebih supaya ada fleksibel," jelas dia.

Pria yang akrab disapa Aher tersebut menyatakan, selama ini pembangunan proyek infrastruktur di Jawa Barat sering terkendala pada pembebasan lahan. Namun dia memastikan untuk proyek ini akan berjalan lancar.

‎"Kendala di Bandung soal tanah, ada kemajuan luar biasa di beberapa tempat termasuk Kertajati bisa selesai. Kertajati kejar lahan runway diperlukan jamaah umroh, diperlukan 3.000 meter yang sudah dibandung 2.500 meter tinggal dilanjutkan lagi 500 meter. Sekarang selesai dan tahun depan siap bangun. 500 meter anggarannya Rp125 miliar, dan masyarakat oke untuk lahan," ujar dia. (Dny/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.