Sukses

Unik, Pria Ini Kerja Jadi Penyelamat Orang Ingin Bunuh Diri

Pria ini melakukan aksi penyelamatan bunuh diri sebagai pekerjaan sampingan saat akhir pekan.

Liputan6.com, Beijing - Selama tiga belas tahun terakhir, seorang pria di China mendedikasikan hidupnya untuk melakukan pekerjaan yang cukup unik. Pria bernama Chen Si ini bekerja sebagai penyelamat orang yang ingin bunuh diri.

Melansir laman Daily Mail, Kamis (1/12/2016), dengan menggunakan sepeda motornya ia pergi ke jembatan sungai Nanjing Yangtze. Selain dikenal sebagai jembatan terpanjang di China, jembatan ini juga merupakan salah satu spot yang sering digunakan orang China untuk bunuh diri.

Pria berusia 48 tahun ini melakukan aksi penyelamatan bunuh diri tersebut sebagai pekerjaan sampingan saat akhir pekan. Sehari-harinya ia bekerja sebagai pegawai di perusahaan logistik.

"Dengan menyelamatkan orang depresi seperti ini, saya merasa saya sedang menyelamatkan diri saya di masa lampau," ungkap Chen Si yang dulu pernah mencoba untuk bunuh diri.

Ia bercerita dulu sempat memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya. Namun hal tersebut tidak jadi ia lakukan saat diselamatkan oleh orang tak dikenal.

Hal itulah yang mendasarinya untuk melakukan hal yang sama. Sejak tahun 2003, Chen Si telah menyelamatkan lebih dari 300 orang yang ingin dari tindakan bunuh diri. Kebanyakan dari mereka adalah pendatang dari luar kota yang merasa tidak puas dengan hidupnya dan malu untuk kembali ke kampung halamannya.

Dari pekerjaan sampingan yang dilakukannya ia mendapat pendapatan empat ribu yuan atau Rp 7,8 juta per bulan. Uang tersebut kemudian ia pakai kembali untuk keperluan aksi sosial seperti menyewa tempat tinggal untuk para korban bunuh diri yang diselamatkannya.

Sebagai ibu kota Provinsi Jiangsu, Nanjing merupakan salah satu kota terbesar di China. Namun kota ini juga memiliki magnet sendiri bagi para pendatang dan tidak semuanya mampu menggapai sukses seperti apa yang diinginkan.

Statistik menunjukkan setidaknya 2000 orang telah melakukan aksi bunuh diri dari tahun 1968 hingga 2006.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini