Sukses

BUMN Properti Anggarkan Belanja Modal Rp 2 Triliun di 2017

Perseroan berencana mengembangkan 5 proyek baru pada tahun depan, di mana 3 proyek diantaranya berlokasi di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan properti milik negara, PT PP Properti Tbk (PPRO) menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun untuk membangun sejumlah proyek baru pada 2017. Perseroan berencana mengembangkan 5 proyek baru pada tahun depan, di mana 3 proyek diantaranya berlokasi di Jawa Timur.

Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat mengungkapkan dana tersebut akan digunakan untuk pengerjaan konstruksi apartemen, mal, hotel dan akuisisi lahan baru. Belanja modal tersebut berasal dari dana internal sekitar 20 persen-30 persen, dan sisanya dari setoran modal induk perusahaan sebesar Rp 1 triliun, serta right issue sekitar Rp 500 miliar. Perusahaan berencana melakukan right issue di kuartal I 2017.

“Tahun depan kami berencana meluncurkan 5 proyek baru, selain proyek-proyek eksisting yang sedang berjalan,” ungkap Taufik yang ditulis Liputan6.com, Senin (28/11/2016).

Pada 2017, 3 proyek baru PP Property berlokasi di Jawa Timur, seiring pesatnya ekonomi di provinsi tersebut. Ketiganya merupakan proyek residensial vertikal yang menyasar segmen menengah. 2 proyek di Surabaya, dan satu proyek lagi berlokasi di Malang.

Menurut Taufik, di Malang perseroan yang bekerjasama dengan pemilik lahan akan membangun dua tower apartemen dengan total 1.500 unit. Luas lahan pengembangan sekitar satu hektar yang berlokasi dekat Universitas Muhammadiyah Malang. Oleh karena itu, salah satu tower di proyek tersebut nantinya akan membidik pasar mahasiswa.

Sementara dua proyek apartemen di Surabaya bakal menyasar segmen menengah dan menengah atas mengingat lokasinya berada di lokasi strategis yakni di Embong Sawo seluas tiga hektare, dan di Royal Surabaya seluas 8.200 meter persegi.

Menurut Direktur Operasional PP Properti, Galih Saksono, perseroan pada 2017 memang masih tetap fokus mengembangkan proyek-proyek residensial vertikal (high rise). Selain tiga proyek di Jawa Timur, nantinya dua proyek baru PP Properti juga masih berupa apartemen, yakni di Jatinangor dan Jababeka (Bekasi).

“Di Jatinangor kami memiliki lahan seluas 1,1 hektare, sedangkan di Jababeka akan dibangun 4 tower baru dengan nama River View Jababeka,” kata Galih.

Perseroan juga masih akan melanjutkan sejumlah proyek yang sudah berjalan (eksisting) seperti Grand Kamala Lagoon Bekasi, Grand Sungkono Lagoon Surabaya, Gunung Putri Square, Grand Dharma Husada Lagoon, The Ayoma Serpong, Evencio Margonda, Verdura Sentul, Amarta View Semarang, The Alton Tembalang Semarang, Paladian Park Kelapa Gading, dan Prime Park Hotel Bandung.

Terkait penjualan, per September 2016, PP Properti telah meraup penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp 1,5 triliun atau 60 persen dari target hingga akhir tahun ini sekitar Rp 2,6 triliun. Sedangkan tahun depan, ungkap Taufik, perseroan memproyeksikan marketing sales bisa tumbuh sekitar 20 persen-30 persen seiring tingginya permintaan hunian untuk kelas menengah yang selama ini menjadi target pasar PP Properti.

“Kami optimistis mampu memenuhi target penjualan tahun ini, salah satu strateginya dengan mengencarkan promosi termasuk melalui pameran sehingga bisa lebih dekat dengan konsumen,” papar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.