Sukses

Penyaluran Kredit Bakal Tumbuh 9 Persen pada Kuartal IV 2016

Penyaluran kredit mencapai Rp 4.246 triliun didukung dari kredit modal kerja dan investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,04 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp 4.246 triliun hingga Oktober 2016. Dibandingkan September 2016, terjadi pertumbuhan 6,4 persen.

Mengutip laman BI, seperti ditulis Senin (5/12/2016), berdasarkan data uang beredar (M2), pertumbuhan penyaluran kredit bank itu terutama terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi.

Kredit modal kerja (KMK) tercatat Rp 1.963,5 triliun pada Oktober 2016 atau tumbuh 5,9 persen (YoY) dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,1 persen.

Peningkatan KMK terutama pada subsektor konstruksi serta pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Selain itu, pertumbuhan kredit investasi juga meningkat dari 9,3 persen YoY pada September 2016 menjadi 10,1 persen pada Oktober 2016.

Kenaikan kredit investasi didorong pertumbuhan subsektor industri pengolahan serta perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) yang masing-masing tumbuh 4,6 persen (YoY), dan 13,7 persen (YoY), lebih tinggi ketimbang September 2016 yang tumbuh 3 persen dan 12,3 persen YoY.

Sementara itu, penurunan suku bunga kredit dan simpanan perbankan masih berlanjut pada Oktober 2016. Ini sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter.

Suku bunga kredit turun menjadi 12,21 persen dari  12,23 persen pada September 2016. Sementara suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan masing-masing turun dari 6,63 persen; 6,84  persen; 7,31 persen; dan 7,66 persen pada  September 2016 menjadi 6,46 persen; 6,75 persen; 7,02 persen; dan 7,39 persen.

Ekonom BCA David Sumual menilai, penyaluran kredit tidak terlalu banyak hingga Oktober 2016. David menuturkan, selama ini penyaluran kredit sudah banyak diberikan kepada perusahaan, tapi realisasi penggunaannya ditunda. Hal itu lantaran suku bunga rendah, tapi imbal hasil  surat utang negara (SUN) cenderung naik.

Oleh karena itu, ia memperkirakan penyaluran kredit tumbuh signifikan pada November dan Desember. Hal itu didukung oleh perusahaan yang mulai ekspansi lantaran nilai tukar rupiah relatif stabil dan harga komoditas naik.

"Berharap (pertumbuhan kredit) bisa 9 persen dalam November-Desember," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (6/12/2016).

Sementara itu, suku bunga kredit dan pinjaman cenderung turun. David menilai hal itu lantaran suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) cenderung merosot. Bank Indonesia (BI) cenderung memangkas suku bunga acuannya sejak Januari 2016. BI memangkas suku bunga acuan sekitar 25 basis poin.

BI pun mulai menggunakan BI 7-day reverse repo rate sejak 19 Agustus 2016. BI 7-day repo rate berada di kisaran 4,75 persen pada November 2016. Ditambah pelaku usaha industri perbankan bersaing untuk menawarkan bunga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini