Sukses

Ada Gempa, Penerbangan Lion Air di Aceh Tetap Berjalan Normal

Kerusakan di beberapa lokasi akibat gempa, dinilai tidak mengganggu operasional maskapai penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta ‎Gempa berkekuatan 6,4 SR yang melanda Aceh pada pagi hari ini, tak membuat aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Iskandarmuda, Banda Aceh terhenti.

Beberapa maskapai, salah satunya Lion Air menyatakan semua penerbangannya masih berjalan normal. Kerusakan di beberapa lokasi akibat gempa, dinilai tidak mengganggu operasional maskapai penerbangan.

"Semua berjalan seperti biasa, normal, tidak ada masalah," kata Menejer PR Lion Group Andy Saladin ketika dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (8/11/2016).

Andy menuturkan, saat ini terdapat beberapa penerbangan Lion Air dari kota-kota besar di wilayah barat‎ menuju ke Aceh, salah satunya dari Medan. "Setidaknya ada 3 kali penerbangan dari Medan ke Aceh, semua normal," tegas dia.

Seperti diketahui, gempa mengguncang wilayah Aceh Rabu pagi tadi. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pukul 05.03 WIB juga mengguncang kuat daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).

"Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi terdampak gempa berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi dalam keterangan tertulis, Rabu (7/12/2016).

Riyadi menyatakan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Berdasarkan peta tataan tektonik Aceh, tampak bahwa di zona gempa memang terdapat struktur sesar mendatar.

"Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut," ujar Riyadi.

Hasil monitoring[ BMKG](goyang "") menunjukkan hingga pukul 05.30 WIB sudah terjadi lima gempa susulan.

"Tren kekuatan gempa susulan semakin kecil, sehingga masyarakat diimbau agar tetap tenang tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap Riyadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.