Sukses

Saham Teknologi dan Bank Bikin Gerak Wall Street Bervariasi

Sekitar 7,4 miliar saham berpindah tangan di Wall Street, sejalan dengan volume rata-rata selama 20 sesi terakhir.

Liputan6.com, New York - Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bergerak bervariasi dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq jatuh pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta) terpicu saham sektor teknologi.

Sementara indeks Dow tercatat menguat. Bahkan, Dow memposting serangkaian rekor penutupan akhir-akhir ini.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones industrial naik 39,58 poin, atau 0,2 persen, ke posisi 19.796,43. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 2,57 poin, atau 0,11 persen menjadi 2.256,96 dan Nasdaq Composite turun 31,96 poin, atau 0,59 persen ke level 5.412,54.

Selain saham teknologi, Wall Street juga dipengaruhi kejatuhan saham bank menjelang pertemuan terakhir Federal Reserve pada tahun ini yang rencananya akan dimulai Selasa dan diharapkan berakhir pada Rabu dengan keputusan kenaikan suku bunga pertama di tahun ini.

Pedagang berupaya meraih keuntungan dari saham bank menjelang pertemuan The Fed. "Kemungkinan Bank Sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga "mendekati nol, tapi tidak nol," kata Kim Forrest, Analis Ekuitas Senior di Fort Pitt Capital Group, Pittsburgh.

Adapun sektor kuangan pada indeks S&P 500 turun 0,9 persen setelah lima minggu berturut-turut meraup keuntungan. Sedangkan sektor teknologi yang menjadi patokan indeks ini, turun 0,5 persen setelah membukukan keuntungan terbesar mingguan dalam setahun di pekan lalu.

Namun sektor kesehatan menjadi pendorong terbesar untuk indeks S & P 500 dan Dow pada hari ini. Pencetak kenaikan antara lain saham Regeneron (REGN.O) yang naik 3,8 persen menjadi US$ 387,10. Saham Regeneron menjadi persentase kenaikan terbesar pada kedua indeks, S&P 500 dan Nasdaq 100.

Saham energi sempat membuat indeks S&P 500 naik sebanyak 2,5 persen pada awal perdagangan karena harga minyak mentah melonjak sekitar 6 persen. Namun sektor ini kemudian turun 0,7 persen, saat kenaikan harga minyak WTI dan Brent di bawah kurang dari 2 persen.

Penurunan terjadi pada sektor saham industri SPLRCI yang turun 0,37 persen, terseret saham pertahanan. Saham Lockheed Martin (LMT.N) turun 2,5 persen menjadi US$ 253,11, setelah Presiden terpilih Donald Trump menilai jika biaya program F-35 di luar kendali.

Sekitar 7,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, sejalan dengan volume rata-rata selama 20 sesi terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street

Video Terkini