Sukses

Harga Emas Tertekan Pasca The Fed Dongkrak Suku Bunga

Harga emas turun 1,14 persen seiring kenaikan suku bunga the Federal Reserve berdampak negatif ke harga komoditas.

Liputan6.com, Washington - Harga emas turun ke level terendah dalam 10 bulan seiring pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve Janet Yellen yang optimistis.

Dalam konferensi persnya, bank sentral AS menaikkan suku bunga sekitar 25 basis poin dan memberikan sinyal kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan. Yellen menyatakan, ekonomi AS juga menunjukkan cukup kuat bertahan sepanjang 2016. Dia menambahkan, the Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi ke depan. "Kita berada di jalur baik untuk mencapai target objektif," ujar dia seperti dikutip dari laman Kitco, Kamis (15/12/2016).

Ekonom pun terkejut dengan rencana kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan. Sebelumnya pasar memperkirakan sebanyak dua kali pada tahun depan. Dengan kebijakan lebih agresif terhadap suku bunga maka mendorong harga emas tertekan.

Harga emas di bawah level support US$ 1.150 per ounce. Harga emas untuk pengiriman Februari ditransaksikan di level harga US$ 1.145,80 per ounce. Harga emas turun 1,14 persen.

Yellen juga memberikan sinyal prediksi lebih moderat untuk suku bunga. Selain itu, potensi kebijakan fiskal yang dikeluarkan presiden terpilih AS Donald Trump yang akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi AS.

"Saya juga menyatakan kalau partisipan FOMC juga melihat ketidakpastian bagaimana kebijakan ekonomi akan berubah,dan berdampak terhadap ekonomi AS," tutur dia.

Komite The Federal Reserve akan menunggu dampak dari potensi kebijakan fiskal baru dari pemerintahan Donald Trump.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.