Sukses

Top 3: Uang Pecahan Terbesar di Dunia

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu (18/12/2016):

Liputan6.com, Jakarta - Uang kertas di berbagai negara memiliki desain dan pecahannya masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan ekonomi di negara tersebut.

Terkadang, untuk mengikuti perkembangan ekonomi dunia yang tak stabil, pemerintah sebuah negara harus menyesuaikan pecahan uang mereka.

Namun apa jadinya apabila perekonomian sebuah negara tak stabil dan membuat hiperinflasi. Alhasil negara pun terpaksa untuk mengeluarkan uang dalam pecahan sangat besar guna menyeimbangkan pelemahan nilai tukar mata uang.

Artikel mengenai negara yang memiliki uang dengan pecahan besar menjadi salah satu artikel yang banyak di baca. Selain itu juga ada beberapa artikel lain masih mengenai soal uang yang juga layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu (18/12/2016):

1. Intip Wujud Uang Kertas dengan Pecahan Terbesar di Dunia

Yugoslavia pernah mengeluarkan uang kertas dengan nominal pecahan cukup besar. Sebelum pecah pada tahun 2006, Yugoslavia merupakan negara di sebelah tenggara Eropa. Mata uang negara ini adalah Dinara.

Di tahun 1989, negara ini mengalami hiperinflasi. Alhasil pemerintah negara pun mencetak uang kertas bernilai 500 juta miliar dinara.

Selain Yugoslavia, ada negara lain yang menerbitkan uang dengan pecahan yang lebih besar. 

Berita selengkapnya di sini.

2. Mengenal Herman Johannes, Sosok Pahlawan yang Hiasi Uang Rp 100

Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan 11 uang rupiah baru pada 19 Desember 2016. Gambar pahlawan akan menghiasi uang baru tersebut.

Untuk uang rupiah baru pecahan Rp 100 logam, gambar pahlawan yang dipilih adalah Herman Johannes.

Pemilihan gambar pahlawan dilakukan melalui proses focus group discussion (FGD) dengan sejarawan, akademisi, instansi terkait (Kemenkeu, Kemensos), dan pemda.

Berita selengkapnya di sini.

3. 7 Mata Uang Teraneh di Dunia

Mata uang digunakan sebagai satuan pembayaran di suatu tempat. Setiap negara di dunia memiliki mata uangnya sendiri-sendiri. Mata uang yang dikenal biasanya dicetak dalam uang bentuk kertas dan logam.

Namun, apa jadinya apabila mata uang ini justru menggunakan bahan yang tidak biasa. Rai Stone salah satunya. Mata uang ini berbentuk batu kapur melingkar dengan lubang di tengahnya.

Batu-batu ini ditemukan di Pulau Yap di Mikronesia sebagai mata uang. Nilai dari batu ini tergantung dari berat dan ukuran yang mereka miliki. Semakin besar batu, maka semakin mahal pula nilainya.

Berita selengkapnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini