Sukses

Menko Darmin: Ini Momen yang Bagus buat Redenominasi

Dengan adanya redenominasi, maka akan membuat rupiah menjadi sederhana dan efisien.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memandang perlu adanya percepatan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi. Alasannya, kondisi ekonomi dalam negeri cukup mendukung untuk menjalankan kebijakan tersebut.

Darmin mengungkapkan nilai tukar rupiah, angka inflasi, dan pertumbuhan ekonomi cukup stabil.  Kondisi ekonomi tersebut bisa menjadi faktor pendukung untuk membahas mengenai rencana pengurangan nol dalam mata uang rupiah.

"Inflasi kita terkendali, pertumbuhan ekonomi juga baik. Sebenarnya bagus itu, melakukan redenominasi," kata Darmin sepetti ditulis, Selasa (20/12/2016).

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu juga mengaku sering mendapatkan laporan beberapa warga asing yang datang ke Indonesia mengenai banyaknya angka dalam mata uang. Dengan adanya redenominasi, maka ini akan lebih sederhana.

Tak hanya itu, pentingnya redenominasi ini juga untuk mensinkronkan sisi pendidikan dengan keseharian dalam bertransaksi menggunakan rupiah.

"Belum lagi anak-anak yang belajar di sekolah 4+5 = 9. Di luar adanya bukan itu, tapi Rp 100 ribu. Itu tidak nyambung buat mereka. Itu banyak artinya, cuma kita tidak sadar saja‎," ujar Darmin.

Hanya saja, Darmin menegaskan masalah redenominasi ini jika dilakukan membutuhkan masa transisi yang tidak singkat, butuh waktu lima-tujuh tahun untuk melakukannya.

"Memang tidak bisa dibilang, kalau enggak ada redenominasi nanti jadi tidak maju. Enggak ada hubungannya. Tapi itu akan membuat efisiensi itu cukup baik. Bayangkan kalau nolnya hilang berapa. Berapa digit yang efisiensi dalam hitung-hitungan," ujar Darmin.

Sebelumnya pada 19 Desember 2016, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelesaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Redenominasi rupiah. Dengan adanya RUU tersebut, maka jumlah digit pada uang rupiah akan berkurang.

"Kami juga ingin usulkan kepada Presiden, mohon mendukung proses penyelesaian RUU Redominasi rupiah," kata dia dalam peluncuran uang baru di Gedung BI, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Dengan adanya redenominasi, maka akan membuat rupiah menjadi sederhana dan efisien. Adanya, redenominasi akan diikuti oleh harga barang dan jasa, sehingga tak mengurangi daya beli masyarakat.

"Dengan adanya RUU tersebut akan dilakukan penyederhanaan jumlah digit redominasi rupiah serta diikuti penyesuaian harga barang dan jasa," ujar dia.

Agus melanjutkan, untuk menjalankan redenominasi, BI akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk regulasi tersebut. "Dengan dukungan Presiden, kami akan koordinasi dengan Menteri Keuangan untuk penyelesaian RUU tersebut," tandas dia. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.