Sukses

Rupiah Tembus 13.421 per Dolar AS, IHSG Turun 29 Poin

Ada sebanyak 210 saham melemah sehingga menekan IHSG pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu beranjak dari zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing meningkat di pasar reguler turut menekan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (20/12/2016), IHSG turun 29,43 poin atau 0,57 persen ke level 5.162,47. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,76 persen ke level 858,49. Sebagian besar indeks saham acuan turun.

Ada sebanyak 210 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 107 saham menguat dan 99 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.194,72 dan terendah 5.142,39. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 269.084 kali dengan volume perdagangan saham 12,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun.

Transaksi harian saham cukup besar itu juga didorong dari adanya transaksi saham PT Bank Jabar Banten Tbk cukup besar di pasar negosiasi. Tercatat transaksi saham BJBR mencapai Rp 1 triliun. Harga saham BJBR ditransaksikan dengan harga Rp 3.500 per saham di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan 17 kali dengan volume 2.914.696.

Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 492,94 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.421. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan naik 0,09 persen.

Sektor saham infrastruktur turun 1,25 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan tergelincir 1,08 persen dan sektor saham perkebunan susut 1,05 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BOGA naik 34,86 persen ke level Rp 236 per saham, saham BRMS naik 10,17 persen ke level Rp 65 per saham dan saham IDPR menguat 8,7 persen ke level Rp 1.250 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PJAA turun 6,4 persen ke level Rp 1.900 per saham, saham INCO tergelincir 5,88 persen ke level Rp 2.880 per saham, dan saham ADES susut 5,12 persen ke level Rp 1.020 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi pada Selasa pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,47 persen ke level 21.729, indeks saham Shanghai susut 0,49 persen ke level 3.102, dan indeks saham Singapura merosot 0,19 persen ke level 2.907.

Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,53 persen ke level 19.494 dan indeks saham Taiwan menanjak 0,03 persen ke level 9.242.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan saat ini belum ada sentimen positif yang angkat IHSG. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tembus 13.400 berimbas ke IHSG. Ditambah bursa regional sedang tertekan.

"Investor asing juga melakukan aksi jual dan meningkat karena tensi global sedang panas," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, saat ini IHSG sedang uji coba tes support di 5.019. Menurut Satrio, bila IHSG tembus level support itu maka IHSG bisa turun ke level di bawah 5.000. "Koreksi bisa terjadi hingga pertengahan Januari," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini