Sukses

Wapres: Uang Rupiah Baru Kita Bagus, Itu Karya Asli

Wapres Jusuf Kalla menilai bentuk dan konsep uang yang cenderung sama membuka peluang adanya kemiripan desain antara satu negara.

Liputan6.com, Jakarta Usai peluncurannya, desain uang rupiah pecahan baru menuai beragam reaksi. Sebagian menilai desain baru rupiah mirip dengan mata uang negara lain atau seperti uang mainan karena warnanya yang beragam.

Wakil Presiden  (Wapres) Jusuf Kalla turut angkat bicara perihal ini saat diwawancarai di Kantor Wakil Presiden, Jumat (23/12/2016) lalu.

Menurut JK, ada 200 negara yang memiliki mata uang di dunia ini. Bentuk dan konsep uang yang cenderung sama membuka peluang adanya kemiripan desain antara satu negara dengan negara lainnya.

"Ada foto pahlawan. Amerika ada Benjamin Franklin atau siapa di situ. Ada kita tokoh-tokoh nasional dan itu kan bergilir sebenarnya, kan. Dulu Sudirman, sekarang yang lain lagi. Jadi bergilir pahlawan-pahlawan itu. Kemungkinan daerah yang belum ada, tunggulah 5 tahun lagi, supaya cetak baru lagi masuk lagi. Ada pemerataan lah karena begitu banyak pahlawan," ujar JK.

Dia menilai Indonesia seharusnya bangga dengan desain baru[ uang rupiah ]( uang rupiah "")saat ini. Dengan berbagai variasi warna menunjukan orisinalitas desain rupiah.

"Kalau yuan itu warnanya agak abu-abu aja. Yang ini kan macam-macam. Ini ada hijau, kuning, mungkin kalau di kita karya warnanya beda-beda. Kalau dolar itu warnanya ya itu-itu aja, hitam-hitam," ujar JK.

"Kalau kita kan malah bagus karya asli. Bagus kan karya sendiri. Boleh beda-beda modelnya. Kan, memang pahlawan," ujar JK.

Menurut dia, hal yang harus disadari masyarakat, desain baru rupiah dilengkapi dengan sistem pengamanan yang baik, meski memang secara kasat mata pengaman rupiah tidak akan kelihatan.

"Yang sama barangkali garis-garisnya di wajahnya itu, karena itu ada pengamannya di situ. Anda tidak lihat gambarnya, padahal di dalamnya ada pengaman di gambar itu," pungkas JK.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.