Sukses

5 Fakta Taksi Online Vs Konvensional

Ada 5 perbedaan yang bisa ditemui dari kedua model transportasi tersebut. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Keberadaan transportasi online berbasis aplikasi memukul bisnis angkutan darat konvensional, khususnya taksi. Akibatnya, sepanjang tahun ini bisnis angkutan tersebut anjlok bahkan hingga gulung tikar.

Lantas apa keunggulan dan kelemahan dari masing-masing model transportasi? Kepada Liputan6.com, pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan, setidaknya ada lima perbedaan yang bisa ditemui dari kedua model transportasi tersebut. Apa saja? Berikut daftarnya

‎1. Tarif

Model transportasi online memberikan kepastian tarif yang harus dibayar oleh konsumennya saat memesan. Hal ini dinilai yang menjadi daya tarik masyarakat untuk menggunakan transportasi berbasis online.

‎"Kalau tarif, emang yang online sudah pasti, jadi pengguna sudah tahu berapa yang harus dibayar sampai tujuannya saat memesan. Kalau yang reguler itu berdasarkan argo dan rupiah per km. Argo itu saat pintu‎ dibuka. Dan rupiah per km sangat dipengaruhi oleh kondisi jalan. Kalau jalan macet ya tarifnya bertambah. Jadi kepastian bayarnya yang reguler itu tidak ada," ujar dia.

2. Pelayanan dan Keamanan

Darmaningtyas mengatakan,  saat ini kedua model transportasi ini memiliki pelayanan yang hampir sama. Namun dari segi keamanan, taksi konvensional dianggap lebih aman karena ada perusahaan yang mengelola taksi tersebut.

"Dari sisi pelayanan sebenarnya sama. Bahkan, taksi-taksi yang sudah punya nama sudah jauh lebih bagus. Tapi kalau ada apa-apa, yang taks‎i reguler kan jelas perusahaannya, kalau online kan tidak jelas. Misalnya pelayanannya kurang bagus mau komplainnya ke mana? Kalau taksi reguler, asal tahu nomor taksinya pasti akan terlacak," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

‎3. Teknologi

‎3. Teknologi

Darmaningtyas mengatakan penggunaan teknologi dan aplikasi telah ada sejak lama, bahkan sebelum adanya model transportasi online. Namun, hal ini kurang dimanfaatkan oleh angkutan konvensional, sehingga saat penggunaan teknologi ini meledak saat ini angkutan konvensional ‎jauh tertinggal.

"Misalnya Blue Bird jauh sebelum ini kan sudah terapkan teknologi. Tapi karena basisnya pangkalan dan muter-muter, sehingga tidak mengandalkan teknologi. Tetapi kalau online memang cari penumpangnya mengandalkan sepenuhnya pada teknologi," jelas dia.

4. Tampilan Kendaraan

Transportasi online punya keunggulan dalam hal ini. Lantaran yang dipergunakan adalah kendaraan pribadi atau rental, maka tidak terkesan sebagai angkutan umum. Hal ini menjadi nilai tambah sebagai daya tarik bagi penumpang dari kalangan tertentu.

"Bagi kalangan tertentu ini penting. Bagi mereka yang berbisnis mereka bertemu dengan relasi kalau naik taksi dengan naik kendaraan pribadi kan prestisenya lebih bagus," ungkap dia.

3 dari 3 halaman

5.‎ Investasi dan Keuangan

5.‎ Investasi dan Keuangan

Dalam hal ini, perusahaan transportasi online relatif tidak membutuhkan modal yang besar. Hal tersebut karena model transportasi ini‎ tidak memiliki kendaraan sendiri dan bebas dari pajak.

"Yang online tidak ada beban pajak. Kalau yang konvensional, harus bayar pajak, harus punya pool, harus ada kendaraan sendiri. Ini memberatkan yang konvesional. Investasi jelas lebih besar yang konvensional‎," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini