Sukses

IHSG Melonjak 106 Poin, Tertinggi di Asia

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 106 poin ke level 5.209 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG itu ditopang dari aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (28/12/2016), IHSG naik 106,49 poin atau 2,09 persen ke level 5.209,44. Indeks saham LQ45 menguat 2,59 persen ke level 867,55. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 247 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 81 saham melemah dan 104 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.213,27 dan terendah 5.139,76.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 252.669 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 703 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat mencapai Rp 13.455.

Secara sektoral, 10 sektor saham menghijau. Sektor saham barang konsumsi naik 2,75 persen, dan catatkan penguatan. Sektor saham konstruksi menguat 2,61 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 2,5 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham AISA naik 7,33 persen ke level Rp 2.050 per saham, saham BBKP menguat 6,56 persen ke level Rp 650 per saham, dan saham BBTN menanjak 6,08 persen ke level Rp 1.745 per saham.

Saham-saham BTON merosot 5,47 persen ke level Rp 121 per saham, saham DPUM tergelincir 4,92 persen ke level Rp 580 per saham, dan saham NIKL turun 2,33 persen ke level Rp 2.520 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,83 persen ke level 21.764, indeks saham Singapura menguat 0,36 persen ke level 2.896, dan indeks saham Taiwan mendaki 1,01 persen ke level 9.201.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,87 persen ke level 2.024 dan indeks saham Shanghai merosot 0,40 persen ke level 3.102. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei turun 0,01 persen ke level 19.401. Penguatan IHSG pun tertinggi di antara indeks saham di bursa Asia dengan naik 2,09 persen.

"Kenaikan IHSG didorong window dressing jelang akhir tahun. Investor cukup optimistis dengan pertumbuhan ekonomi 2017. Momentum ini dimanfaatkan investor," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya.

Lebih lanjut ia menuturkan, aliran dana investor asing masuk ke pasar modal Indonesia juga menopang IHSG. "Dari sentimen eksternal wall street juga menguat sehingga berimbas ke pasar global," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.