Sukses

Ini Target BEI di Tahun Depan

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin mendorong investor yang selama ini tidak aktif melakukan transaksi saham melalui beberapa langkah.

Liputan6.com, Jakarta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memprioritaskan beberapa hal yang masuk dalam rencana di tahun depan. Salah satunya relaksasi saham yang ditransaksikan secara margin, untuk mendorong investor yang selama ini tidak aktif melakukan transaksi saham.

Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan optimistis relaksasi margin akan selesai pada tahun depan. Relaksasi margin sendiri tengah menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Soal margin dan lain-lain di tahapan finalisasi. Saya katakan optimis kita itu akan berlaku apalagi sudah disetujui perusahaan pembiayaan efek dan itu akan berjalan bersamaan, peloggaran dari sisi peraturan margin," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Dia mengatakan, jika relaksasi disetujui maka saham yang bisa ditransaksikan dengan margin sekitar 200 saham. Saat ini, hanya 45 saham yang bisa ditransaksikan secara margin atau yang tercatat dalam LQ45.

Selain itu, Nicky mengatakan, BEI mengincar pertumbuhan investor aktif sebesar 20 persen tahun 2017. Tahun ini, investor aktif sekitar 180 ribu. Padahal, jumlah investor yang tercatat sekitar 530 ribu.

Jumlah investor yang aktif tahun ini telah meningkat sekitar 20 persen dari investor yang aktif tahun lalu sekitar 150 ribu investor.

"Kita bicara setahun 150 ribu ke 180 ribu. Itu adalah rata-rata yang juga transaksi perbulan, mengalami kenaikan 30 ribu lebih. Kalau tidak aktif, itu tidak aktif sama sekali baik bulanan maupun tahunan," ujar dia.

Untuk mendorong transaksi, Nicky mengatakan juga tengah menggalakan sosialisasi secara masif.

"Kita kerjasama dengan anggota bursa (AB) melakukan workshop ke investor yang tidur tadi. Selama ini sekolah pasar modal untuk investor baru. Kita juga sekolah pasar modal untuk investor yang tidak aktif," ungkap dia.

Terkait produk, BEI juga memprioritaskan adanya produk baru. Dia mengatakan, BEI akan merilis Indonesian Government Bonds Future (IGBF).

"IGBF pasti, tahapan finalisasi saja. Maunya segera, mestinya tinggal finalisasi masalah mekanisme perdagangannya. Harapannya kuartal I bisa selesai," tandas dia.(Amd/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham