Sukses

Jurus Pemerintah Perkuat SDM RI

Pemerintah telah menyiapkan jurus untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memiliki jurus untuk meningkatkan daya saing masyarakat agar tidak kalah dengan adanya serbuan Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia. Selain itu meningkatkan kesejahteraan.

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri ‎mengatakan, ketika dunia kian terintegrasi semakin terbuka lebar Tenaga Kerja Asing (TKA) masuk ke negara lain. Kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan, tetapi harus dihadapi agar Indonesia bisa menjadi bangsa pemenang.

"Dalam dunia yang semakin terintegrasi, ekonominya, terintegrasi itu  antara satu negara dengan negara lain,  itu orang masuk dan keluar itu adalah hal yang biasa," kata Hanif, di SCTV Tower, Jakarta, seperti ditulis Minggu (1/1/2017).

Hanif menuturkan, saat ini Pemerintah sudah menyiapkan jurus untuk menghadapi kondisi tersebut, dengan meningkatkan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut menjadi fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Yang penting bagaimana kita ini bisa terus mendorong dilakukan terjadinya percepatan peningkatkan kompetensi kualitas dari SDM kita. Ini yang jadi perhatian Pemerintah," tutur dia.

Hanif menuturkan, salah satunya adalah dengan menggenjot ‎pendidikan dan pelatihan vokasi, untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia Indonesia. Diharapkan juga memenuhi kebutuhan tenaga kerja.

"Salah satunya adalah melalui dan menggejot pendidikan pelatihan vokasi. di Kementerian tenaga kerja sendiri kita genjot vokasinya bersama pemagang. Kita punya BLK, dan sesuaikan kebutuhan industri. Kita rebranding supaya masyarakat percaya dengan BLK," ujar Hanif.

Hanif melanjutkan, instansinya juga telah menjalin kerja sama dengan 2.648 perusahaan, untuk mendidik sumber daya manusia dengan mekanisme praktik kerja lapangan ‎(magang). Dengan begitu diharapkan dapat memberi bekal keterampilan.

"Pemagangan 2.648 perusahaan terlibat yang sistematis. Setiap perusahaan 100 orang per tahun. Magang ini jelas tidak hanya disuruh bikin kopi, setelah magang dapat sertifikasi profesi," tutur Hanif.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.