Sukses

JK Beberkan Alasan Jokowi Jadi Presiden Terbaik se-Asia Australia

Presiden RI Joko Widodo dinobatkan sebagai pemimpin negara terbaik‎ se-Asia dan Australia 2016 versi Bloomberg.

Liputan6.com, Jakarta  Prestasi ini diyakini Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) sudah pantas didapatkan Jokowi.Presiden RI Joko Widodo dinobatkan sebagai pemimpin negara terbaik‎ se-Asia dan Australia 2016 versi Bloomberg.

Menurut JK‎ konsistensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan beberapa faktor fundamental dalam negeri yang positif bukan perkara mudah dicapai di tengah kondisi ekonomi di negara lain yang melemah.

"Tentu kami bersyukur menghargai apa yang kemarin disampaikan Bloomberg adalah Jokowi Presiden terbaik. Tentu kita berikan apresiasi kepada saudara-saudara semua, mengingat rupiah lebih baik," papar JK di BEI, Selasa (3/1/2017).

‎Selain rupiah, aksi demokrasi yang berjalan di Indonesia sepanjang 2016 diklaim juga sangat kondusif. Meski adanya aksi damai beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di Silang Monas, namun kenyataannya hal itu berjalan kondusif.

Menurut JK dengan semakin dewasanya Indonesia dalam berdemokrasi, dibarengi dengan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas, menjadi citra yang baik bagi Indoensia di mata internasional.

Prestasi lain yang menurut JK patut diacungi jempol adalah penanganan teroris yang terjadi belakangan ini. "Di tahun baru, yang terjadi bukan pengeboman, tapi penagkapan teroris. Kan itu prestasi," tegas JK.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatatkan rapor sebagai pemimpin terbaik atau paling unggul di antara para pemimpin Asia-Australia pada tahun 2016.

Berdasarkan data dari Bloomberg yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, Presiden Joko Widodo merupakan satu-satunya pemimpin negara yang memiliki performa positif dalam seluruh aspek yang dinilai, yaitu menaikkan kekuatan nilai tukar (2,41 persen), menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun) dan memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).

Data tersebut juga menunjukkan bahwa bila dibandingkan dengan pemimpin negara lainnya yang memiliki ukuran ekonomi setara atau lebih besar, prestasi Presiden Jokowi masih menonjol daripada lainnya. Malaysia dan Filipina sama-sama tercatat memiliki nilai tukar negatif sebesar 4,26 persen dan 5,29 persen.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye memiliki catatan merah untuk semua aspek. Fakta tersebut didukung dari data bahwa, nilai tukar Won menurun sebesar 2 persen dan pertumbuhan ekonomi yang hanya di angka 2,87 persen, Geun Hye juga memiliki reputasi tingkat penerimaan publik atas dirinya hanya sebesar 4 persen yang menyebabkan dirinya dipaksa untuk mengundurkan diri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini