Sukses

Produk UKM Indonesia Gratis Masuk Kawasan WTC Beijing

Ada sekitar 70 UKM yang dapat difasilitasi masuk ke gedung pencakar langit China Asian Year of Handcrafts and Arts.

Liputan6.com, Jakarta - 25 negara Asia dan Indonesia diberikan fasilitas akses untuk bisa masuk ke gedung pencakar langit, China Asian Year of Handcrafts and Arts oleh pemerintah China. Gedung yang dibangun di tengah kota Beijing dan berada kawasan World Trade Center (WTC) tersebut akan digunakan secara gratis untuk promosi produk-produk usaha kecil menegah (UKM).

"Kita apresasi karena ini gratis. Kita mau bisnis saja harus bayar, ini gratis. Tinggal jualan saja. Jadi akan ditindaklanjuti kita akan mempersiapkan UKM mana saja, karena itu gratis," ujar Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga di Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Sementara itu, Deputi bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop UKM, I Wayan Dipta mengatakan, khusus untuk Indonesia, pemerintah setempat memberikan keistimewaan. Satu lantai khusus yang berada di lantai 8 gedung tersebut akan diisi oleh UKM Indonesia, dengan luas kurang lebih 739 m2.

Tidak hanya itu, pemerintah China juga memberikan kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk membuka restoran di lantai bawah gedung yang sama. Sedangkan negara lain berbeda, dua negara digabungkan dalam satu lantai dengan luas masing-masing 376 m2.

"Nanti kita akan bahas dulu karena mereka (China) harus memberikan rincian spacenya dimana, kita komunkasikan dengan UKM kita, mudah-mudahan nanti dalam waktu yang tidak lama dan kita harapkan UKM kita siap," kata dia.

Wayan memperkirakan sekitar 70 UKM yang bisa difasilitasi masuk ke sana, namun tentunya tidak sembarang UKM yang dipilih. Syarat utamanya adalah UKM berkualitas tinggi, berorientasi ekspor dan kemampuan produksinya di atas rata-rata.

"Diharapkan nanti  pak menteri ninjau dulu ke sana, kalau bagus. Biarpun gratis tapi kalau tidak bagus, tidak laku rugi juga kita kan. Jadi pak menteri ingin cek dulu kira-kira layak tidak," kata Wayan.

Ketua Umum Indonesian Diaspora Network-China Yenni Thamrin mengungkapkan promosi gratis pemerintah China bertujuan untuk menjalin mitra usaha dengan negara Asia. Namun khusus Indonesia mendapat prioritas karena memiliki hubungan diplomatik yang sudah terjalin lama dengan China.

"Selama 9 tahun tinggal di Beijing banyak membuat kegiatan sosial seperti memberikan bantuan, mengunjungi panti asuhan, dan tukar menukar pendidikan. Ini hubungan persahabatan yang sudah terjalin baik. Kami juga mempromosikan budaya Indonesia di sana," ujar Yenni.

China Asian Year of Handcrafts and Arts saat ini sudah siap digunakan, bahkan Indonesia dan China sudah menandatangani nota kesepahaman bersama. Untuk diketahui China merupakan salah satu negara yang menyukai banyak produk UKM asal Indonesia, misalnya furniture, kerajinan batik, mutiara, dan aksesoris.

"Diharapkan secepatnya diisi. Untuk Persiapan saya rasa sudah 100 persen sehingga kami mohon arahan pak menteri," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.