Sukses

Sri Mulyani Ungkap 3 Tantangan RI Wujudkan Masyarakat Makmur

Ketiga hal tersebut kini terus menerus diatasi oleh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan ada tiga hal yang menjadi penghalang dari cita-cita mencapai masyarakat adil dan makmur. Ketiga hal tersebut kini terus menerus diatasi oleh pemerintah.

Sri Mulyani menyatakan, sejak merdeka hingga saat ini, Indonesia telah menghadapi banyak kondisi dan tantangan. Namun hal tersebut tidak mengubah cita-cita bangsa untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

"Ada masa-masa Indonesia alami inflasi tinggi, ada masa harga minyak tinggi kemudian jatuh, ada masa kita alami krisis perbankan. Ini perbedaan dalam mencapai adil makmur yang kita harus mampu letakan dalam konteks hari ini," ujar dia di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Dia menjelaskan, ada tiga isu utama yang menjadi penghambat bagi Indonesia dalam mencapai cita-cita tersebut, yaitu kemiskinan, kesenjangan dan perekonomian yang harus lebih kompetitif.‎ Tiga hal ini yang menjadi perhatian pemerintahan Jokowi.

"Dalam menuju masyarakat adil dan makmur ada tiga isu utama yang menjadi penghalang, kemiskinan, kesenjangan dan perekonomian yang harus terus menerus menjadi kompetitif,"‎ lanjut dia.

Untuk mengatasi tiga hal tersebut, lanjut Sri Mulyani, maka harus ada investasi yang lebih di bidang sumber daya ‎manusia (SDM). Sebab menurut dia, SDM merupakan aset yang paling penting bagi sebuah negara untuk mencapai cita-citanya.

"Dalam hadapi tiga hal itu maka kita harus investasi di SDM, yang mana SDM ini is the most important aset. Negara mana saja yang mencapai kemakmuran bercirikan pada manusia yang berkualitas. Sehingga investasi di SDM itu penting. Itu terwujudkan dalam masyarakat produktif, inovatif, yang berdaya saing," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini