Sukses

Mendag Minta Importir Juga Serap Produk Lokal

Jika imbauan penyerapan produk lokal tak diindahkan importir maka pemerintah akan menerapkan batas minimum serapan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meminta kepada para importir untuk tidak hanya melakukan importasi saja melainkan juga menyerap produk hortikultura dalam negeri. Langkah ini agar produk dari lokal juga terserap sehingga petani bergairah untuk bercocok tanam.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, salah satu target pemerintah adalah swasembada pangan. Untuk mewujudkannya, pemerintah secara perlahan terus mengurangi produk impor. Namun untuk memgurangi impor, para petani lokal harus bisa memenuhi permintaan dalam negeri dengan terus belakukan produksi.

"Kita tahap pertama imbauan untuk dia menyerap produk hortikultura dalam negeri. Petani, Kementerian Pertanian (Kementan) sudah menggalakan merangsang petani untuk cocok tanam. Dia (petani) tanam tomat, wortel, wortel tanam meningkat. Masa kita harus mereka bersaing wortel impor. Kita bilang 'you seraplah wortel lokal, jual wortel lokal itu," kata dia saat berkunjung di Pasar Jatinegara Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Namun memang, untuk mendorong agar importir juga menyerap produk lokal, pemerintah baru sekedar mengeluarkan imbauan. Jika imbauan tersebut bisa berjalan maka pemerintah tidak akan mengeluarkan aturan baru, tetapi jika tidak berjalan, pemerintah akan mengeluarkan aturan.

Jika tak diindahkan importir maka pemerintah akan menerapkan batas minimum serapan. Enggar juga mengatakan, akan memperhitungkan pemberian izin impor.

"Kalau imbauan ini jalan maka kami tidak kasih batasan. Kalau imbauan tidak berjalan, kami kasih ketentuan bahwa ada minimum penyerapan hasil pertanian lokal, baru kami kasih izin impor. Jadi ada balance," jelas dia.

Sayangnya, Enggartiasto belum memberikan keterangan terkait batas waktu imbauan ini. Pasalnya, imbauan ini baru disampaikan pada importir. "Belum, baru kemarin dikasih ajak ngomong," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini