Sukses

Penyaluran Subsidi Elpiji Tepat Sasaran Masih dalam Pembahasan

Nantinya dalam penerapan kebijakan penyaluran subsidi elpiji tepat sasaran akan menggunakan kartu yang diterbitkan Kementerian Sosial.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah sedang mempersiapkan pelaksanaan panyaluran subsidi tepat sasaran elpiji 3 kilogram (kg). Nantinya yang bisa menikmati elpiji subsidi 3 kg hanya masyarakat miskin dan usaha mikro.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja‎ mengatakan, dalam penerapan kebijakan tersebut, penyaluran subsidi elpiji akan menggunakan kartu yang diterbitkan Kementerian Sosial.

‎"Nanti rencananya menggunakan subsidi langsung ke keluarga miskin dan rentan miskin menggunakan kartu Kemensos," kata dia, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Menurut Wiratmaja, pelaksanaan kebijakan yang bertujuan agar subsidi digunakan pihak yang berhak memang membutuhkan persiapan‎. Saat ini proses persiapan tersebut sedang dalam pembahasan. " Implementasinya sedang dalam pembahasan‎," dia menjelaskan.

‎Sebelumnya dia mengungkapkan, setelah penyaluran subsidi langsung diterapkan, harga elpiji 3 kg akan tetap satu harga. Tidak ada perbedaan antar elpiji bersubsidi dan non subsidi.

Namun menurut Wirat, saat penyaluran subsidi langsung berlaku maka elpji 3 kg akan dijual berdasarkan harga keekonomian. Untuk diketahui saat ini harga keekonomian elpiji sekitar Rp 10 ribu per kg. "Harganya yang kaya membeli dengan harga ekonomi," ucap Wirat.

Adapun bagi masyarakat yang masuk kategori miskin dan usaha mikro berhak menerima subsidi, masih bisa menikmati elpiji dengan harga bersubsidi seperti saat ini, yaitu Rp 16 ribu per kg.

Namun, untuk penyaluran subsidinya akan dilakukan secara langsung‎, melalui media kartu yang diterbitkan Kementerian Sosial. Nantinya masyarakat miskin yang ingin membeli elpiji 3 kg harus menunjukan kartu.

Setelah itu elpiji 3 kg dengan harga keekonomian tersebut dipotong karena mendapatkan subsidi. "Jadi siapa yang punya subsidi kan langsung dia. Kalau beli dengan harga yang sekarang dengan HET yang Rp16 ribu itu," tutup Wirat. (Pew/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.