Sukses

Merasa Terbebani Pekerjaan? Ini Cara Pulihkan Semangat Anda

Ketika merasa terbebani dengan pekerjaan, saatnya untuk membuat perubahan serius dalam bekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Merasa girang luar biasa saat akhir pekan datang dan lemas tak bergairah saat hari Senin tiba? Merasa ingin cepat-cepat jam pulang dan lelah luar biasa setelah seharian bekerja?

Orang kantoran pasti pernah mengalaminya. Akan tetapi jika hal ini terjadi terus-terusan hingga berbulan-bulan, maka Anda harus mengevaluasi work-life balance dalam hidup Anda.

Ketika merasa terbebani seperti ini, saatnya untuk membuat perubahan serius. Jangan biarkan rutinitas buruk ini mempengaruhi kualitas hidup Anda. Tekan level stres Anda dan lakukan ini untuk memulihkan pikiran dengan cara berikut, seperti dikutip dari www.cekaja.com, Senin (16/1/2017):

1. Konseling

Mendatangi profesional seperti psikolog adalah keputusan tepat ketika level stres Anda sampai mempengaruhi emosional. Orang dengan level stres tinggi biasanya merasa sangat kelelahan meski tidak beraktivitas berat, frustrasi, sinis, dan merasa gagal.

Mungkin ketika Anda membacanya, Anda merasa ini terlalu berlebihan.  Namun, tahukah Anda, stres karena pekerjaan digolongkan ke dalam diagnosis penyakit di Belanda. Ini artinya, stres karena pekerjaan benar-benar jangan dianggap remeh.

Wilmar Schaufeli, profesor psikologi dari Utrecht University di Belanda menganjurkan agar perusahaan di sana memberikan libur enam minggu dengan memfasilitasi karyawan setengah jam dalam seminggu untuk konseling. Bandingkan dengan Indonesia yang hanya punya jatah cuti 12 hari. (Baca juga: Filosofi Hidup orang Jawa yang Bisa Bikin Kamu Kaya).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Buat Daftar

2. Membuat daftar yang disukai dan tidak disukai

Orang memang lebih mudah berpikiran negatif. Apalagi saat tertekan, sulit rasanya memikirkan hal-hal menyenangkan menyangkut pekerjaan. Dalam pekerjaan, pasti ada hal yang disukai dan tidak disukai. Inilah pentingnya mengingat hal-hal yang disukai.

Cobakah membuat daftar positif dan negatif dari pekerjaan. Misalnya positifnya Anda lebih senang bertemu klien di luar kantor, sedangkan negatifnya tidak senang dengan pekerjaan yang butuh ketelitian tinggi.

Cobalah minta kepada atasan untuk ditempatkan di luar selama beberapa hari. Kalau Anda merasa khawatir hal ini dapat mempengaruhi kinerja, diskusikan dengan jujur pada atasan.

3. Mengevaluasi keputusan

Coba evaluasi apa yang membuat Anda stres.  Apakah stres datang sejak dipindahkan ke bagian lain? Apakah Anda kewalahan dengan target tinggi? Jika diskusi dengan atasan tidak membuahkan hasil, saatnya melirik pekerjaan baru.

3 dari 3 halaman

Ambil Cuti

4. Ambil cuti panjang

Jika pergi ke kantor seberat mengangkat beban ratusan kilogram, saatnya mengajukan cuti panjang. Kunjungi tempat yang sangat ingin Anda kunjungi. Pada saat itu matikan ponsel dan alat komunikasi lainnya sehingga Anda bisa menikmati liburan berkualitas. (Baca juga: 25 Destinasi Wisata Terbaik Dunia 2017 yang Wajib Dikunjungi para Traveler)

5. Selesaikan semuanya di kantor

Jika memutuskan untuk tetap bertahan di pekerjaan saat ini, coba buat strategi. Sering lembur mungkin menjadi penyebab stres utama. Oleh karena itu, selesaikan semua pekerjaan tepat waktu dan jangan bawa pekerjaan ke rumah. Psikolog Sherrie Bourg Carter dalam artikel Psychology Today menjelaskan melanjutkan pekerjaan di rumah berakibat pada stres berat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.