Sukses

Jumlah Saham yang Bisa Transaksi Margin Bakal Bertambah

Dengan relaksasi transaksi margin secara tidak langsung akan memacu sekuritas meningkatkan modal.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) segera menambah jumlah saham yang bisa ditransaksikan secara margin. Saat ini, hanya ada 45 saham yang bisa ditransaksikan dengan margin.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, dengan relaksasi ini maka saham yang bisa ditransaksi secara margin menjadi 179 saham. Untuk relaksasi tersebut, BEI akan merevisi beberapa ketentuan.

Pertama, peraturan yang akan direvisi ialah Peraturan BEI Nomor II-H tentang Persyaratan dan Perdagangan Efek dalam Transaksi Marjin dan Transaksi Short Selling. Kedua, Peraturan BEI Nomor III-I tentang Keanggotaan Margin dan atau Short Selling.

Dalam revisi aturan II-H, BEI akan mengubah sisi fundamental, teknikal, dan likuiditas sehingga saham yang dapat ditransaksikan lebih bervariasi.

"Ini adalah margin hanya 45 perusahaan. Dengan direlaksasi maka ada 180-200 perusahaan di tahap awal," kata dia di BEI Jakarta, Senin (16/1/2017).

Sementara, dalam peraturan BEI Nomor III-I akan ada beberapa ketentuan yang berubah. Antara lain, anggota bursa (AB) akan dibedakan menjadi dua kelompok.

Pertama, AB dengan dengan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) sebesar Rp 250 miliar atau lebih dapat melakukan transaksi margin dari saham yang telah direlaksasi. Kedua, AB dengan MKBD kurang dari Rp 250 miliar melakukan transaksi atas saham margin yang masuk dalam LQ45.

Tito meyakini, dengan ketentuan ini akan banyak AB yang akan menambah modalnya. Saat ini, ada 28 perusahaan sekuritas yang memiliki MKBD di atas Rp 250 miliar dengan 18 AB memiliki izin margin. Tito berharap, revisi ini akan selesai Februari 2017.

"Dari bursa kriteria sudah siap moga-moga 1 Februari sudah jalan," kata dia.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, dengan adanya relaksasi ini akan meningkatkan transaksi di BEI. Saat ini, dari 780 ribu investor, hanya 180 ribu yang aktif.

"Kita ingin meningkatkan transaksi di bursa, penting bagi kita transaksi besar, sehingga market kita menjadi menarik," kata dia.

Kemudian, dengan relaksasi transaksi margin ini secara tidak langsung akan memacu perusahaan sekuritas meningkatkan modalnya. "Secara tidak langsung, dengan insentif yang akan diberikan bursa, akan memacu perusahaan efek untuk bisa meningkatkan modalnya," tutup dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini