Sukses

Top 3: Tarif Jual Beli Jabatan PNS

Berikut 3 artikel yang paling banyak dibaca di Kanal Bisnis seperti yang dirangkum dalam Top 3 Bisnis

Liputan6.com, Jakarta Keinginan masyarakat untuk mendapatkan posisi di pemerintahan sering dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melakukan jual beli jabatan pegawai negeri sipil (PNS). Tarifnya pun bervariasi, dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Sofian Effendi, mengatakan, jabatan yang disasar menentukan tarif jual beli jabatan ini. Untuk kasus di Klaten misalnya, tarif yang ditawarkan Rp 200 juta sampai Rp 400 juta untuk eselon II.

Demikian artikel paling banyak dibaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Selain itu ada juga artikel lain yang paling menarik. Berikut 3 artikel yang paling banyak dibaca di Kanal Bisnis seperti yang dirangkum dalam Top 3 Bisnis

1. Ini Lahan Basah Jual Beli Jabatan PNS Berapa Tarifnya

Keinginan masyarakat untuk mendapatkan posisi di pemerintahan sering dimanfaatkan sejumlah oknum untuk melakukan jual beli jabatan pegawai negeri sipil (PNS). Tarifnya pun bervariasi, dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Sofian Effendi, mengatakan, jabatan yang disasar menentukan tarif jual beli jabatan ini. Untuk kasus di Klaten misalnya, tarif yang ditawarkan Rp 200 juta sampai Rp 400 juta untuk eselon II.

Berita selengkapnya baca di sini

2. Ini Kehebatan Panser Amfibi Pindad

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan uji coba kendaraan tempur baru buatan PT Pindad (Persero), Panser Anoa Amphibious‎ 6x6. Uji coba ini dilakukan Jokowi di danau yang terletak di Markas Besar TNI, Cilangkap.

‎Sebenarnya ini bukan desain baru dari Pindad. Kendaraan yang bisa melaju di darat dan di air ini merupakan pengembangan dari Paser Anoa yang sudah menjadi produk andalan Pindad.

Berita selengkapnya baca di sini

3. Alasan Masyarakat Rela Kucurkan Ratusan Juta untuk Jadi PNS

Keinginan masyarakat untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) serta mendapatkan jabatan yang tinggi masih sangat besar. Maka tak heran, ada orang rela membayar untuk jadi PNS dan terlibat jual beli jabatan.

Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi mengatakan, meski gaji PNS kecil, tapi orang rela merogoh kocek ratusan juta rupiah. Dia mengatakan, selain gaji, orang ingin menjadi PNS karena mengejar status. "Motivasinya, kan, ada gengsi status," kata dia kepada Liputan6.com, seperti ditulis di Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Berita selengkapnya baca di sini

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini