Sukses

Pertamina Hadapi Tantangan Ribuan Pekerja Pensiun pada 2019

Pertamina menyatakan ada sekitar 4.000 pegawai di atas level manajer yang mulai masuk masa pensiun 2-3 tahun ke depan.

Liputan6.com, Yogyakarta - PT Pertamina (Persero) tengah mengalami kendala dalam menciptakan para pekerja yang berkompeten. Setidaknya ada sekitar 4 ribu pegawai di atas level manajer yang mulai memasuki masa pensiun dalam 2-3 tahun ke depan.

Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan persoalan itu timbul karena perusahaan pernah melakukan moratorium pegawai.

"Tahun 1993 sampai 2001 itu Pertamina pernah tidak melakukan rekrutment pegawai. Ini yang kemudian sekarang ada gap yang harus kita selesaikan. Salah satunya di tingkat manajer itu," kata Ahmad di Hyatt Regency, Yogyakarta, Rabu (18/1/2017).

Untuk menjawab tantangan itu, saat ini perusahaan‎ menerapkan program Talent Development Acceleration (TDA) di Pertamina Corporate University (PCU).

Direktur SDM, IT, dan Umum Pertamina Dwi Wahyu Daryoto menambahkan dalam upaya untuk menghadapi berbagai dinamika industri migas dalam konteks kompetisi global, sumber daya manusia memainkan peran yang sangat penting.

Dia menuturkan, pekerja merupakan modal utama untuk memastikan seluruh program yang dicanangkan melalui Lima Pilar Prioritas Strategis Pertamina dapat terlaksana.

"Pertamina berkomitmen untuk membangun kapasitas SDM yang mumpuni untuk mendukung keberlanjutan pengelolaan bisnis dengan fokus pada keamanan, keandalan operasi, pelibatan dan pengembangan kapasitas dan kompetensi pekerja," tambah Dwi.

Dia menambahkan saat ini Pertamina menghadapi tantangan demografi dengan 30 persen dari pekerjanya akan memasuki usia pensiun dalam lima tahun mendatang. Di sisi lain, hanya sekitar 20 persen dari pekerja level menegah yang dapat mengisi posisi strategis yang ditinggalkan dalam periode tersebut.

Seperti diketahui, program TDA yang menyajikan program-program pengembangan pekerja dari mulai masuk bekerja, level menengah hingga level tinggi. TDA mengombinasikan pengajaran terprogram, penilaian, pelatihan, mentoring, belajar bertindak, dan penugasan-penugasan pekerjaan.

Program TDA dirancang secara spesifik mempertimbangkan beberapa tantangan sumber daya dan juga lingkungan perusahaan. Pertamina juga melakukan konsultasi inklusif dalam menetapkan struktur program, target, hasil yang diinginkan, indicator keberhasilan dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang relevan, termasuk top management, para pakar, manager pada divisi SDM, dan pekerja sebagai partisipan.

Pertamina Corporate University merupakan organisasi  pembelajaran perusahaan pertama di Asia yang memperoleh akreditasi CLIP karena telah menyadari sepenuhnya akan pentingnya pengembangan kapasitas pada kondisi lingkungan perusahaan yang terus tumbuh.

Akreditasi diberikan terhadap program pembelajaran dan pengembangan kapasitas Pertamina yang menunjukkan keterlibatan yang kuat dari manajemen pada Pertamina Corporate University, efektifitas program yang diberikan, kekuatan brand dan keterlibatan pekerja, integrasi program dengan program-program pembelajaran dan proses pengembangan kapasitas SDM lainnya dan potensi pengembangannya di masa mendatang.‎ (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina

  • Pensiun seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri.

    Pensiun