Sukses

Harga Emas Merosot Terdorong Penguatan Dolar AS

Liputan6.com, Chicago - Harga emas merosot didorong dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat usai melemah pada perdagangan kemarin. Kenaikan dolar AS itu mengurangi minat investasi di logam mulia seperti emas.

Meski demikian, harga emas berjangka diperdagangkan di level tertinggi dalam dua bulan usai inflasi AS berada di level dua persen pada 2016. Ditambah pernyataan presiden terpilih AS Donald Trump lebih memilih dolar AS melemah sehingga mendukung eksportir.

Harga emas untuk pengiriman Februari turun 80 sen atau kurang dari 0,1 persen menjadi US$ 1.212 per ounce. Sedangkan kontrak naik 1,4 persen ke level tertinggi sejak 17 November 2016. Sementara itu, harga perak naik 12,6 sen atau 0,7 persen menjadi US$ 17.274 per ounce. Pelaku pasar menyatakan perdagangan cenderung tipis lantaran investor menanti pelantikan presiden terpilih AS Donald Trump pada Jumat pekan ini.

"Ada begitu banyak perhatian, investor menanti sinyal dari kebisingan yang ada. Trump juga sekarang menyerukan dolar AS lebih lemah namun inflasi mencapai target the Federal Reserve sekitar dua persen," ujar Kepala Riset BullionVault Adrian Ash, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (19/1/2017).

"Ini terlihat baik untuk emas pada 2017. Dengan suku bunga merosot maka devaluasi mata uang lebih cepat," tambah dia.

Indeks dolar AS naik hampir 0,6 persen usai penutupan harga emas. Biasanya harga logam mulia dan dolar AS berbanding terbaik.  Dalam sebuah wawancara, Trump menyatakan, dolar AS naik ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir pada dua pekan lalu "terlalu kuat". Sedangkan mata uang China yuan melemah. Trump mengatakan, penguatan dolar AS menghambat daya saing perusahaan AS.

"Saya tidak percaya pemerintahan Donald Trump akan mendukung penguatan dolar AS. Ini tampak sebaliknya akan menjadi kenyataan.Ini akan bullish untuk emas sehingga akan membuat suku bunga tetap rendah dalam beberapa waktu ke depan," ujar Brien Lundin Editor Gold Newsletter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini