Sukses

Wall Street Berakhir Menguat Usai Pelantikan Donald Trump

Wall Street terus melaju sejak pemilihan presiden pada 8 November, tapi kemudian terhenti dalam beberapa pekan terakhir karena

Liputan6.com, New York - Wall Street menguat meski terbatas di akhir pekan ini, usai Donald Trump disumpah sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Ini pertama kalinya dalam lebih dari 50 tahun, terpilihnya pimpinan baru Gedung Putih disambut baik pasar ekuitas pada hari pertamanya.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 94,85 poin atau 0,48 persen ke posisi 19.827,25. Sementara indeks S & P 500 naik 7,62 poin, atau 0,3 persen menjadi 2.271,31 dan Nasdaq Composite bertambah 15,25 poin atau 0,28 persen ke levek 5.555,33 .

Pasar terpicu Pelantikan Trump. Dalam sambutannya, dia mengatakan kebijakan untuk mengutamakan Amerika dengan menyediakan pekerjaan bagi warganya, mengulangi apa yang telah dia katakan berulang kali selama kampanye.

Beberapa investor mengatakan komentar ini memperkuat kekhawatiran tentang kebijakan perdagangan proteksionis. Indeks sempat mengupas keuntungan namun kemudian berakhir tinggi.

Bursa terus melaju sejak pemilihan presiden pada 8 November, tapi kemudian terhenti dalam beberapa pekan terakhir karena investor menunggu kejelasan tentang rencana Trump untuk meningkatkan perekonomian AS.

"Jika Anda ingin melihat pidato pengukuhan sebagai sinyal, bahwa perdagangan tetap berada di prioritas atas dan dia akan melakukan sesuatu tentang hal itu dengan cepat," kata Brad McMillan, kepala investasi Commonwealth Financial di Waltham, Massachusetts.

Indeks S & P 500 menguat 6,2 persen sejak pemilu merupakan salah satu penampilan terbaik bagi pasar saham AS, untuk setiap periode transisi presiden era modern.

Pada masa transisi mantan Presiden Barack Obama, yang terpilih di tengah pergolakan krisis keuangan pada 2008, terjadi tumpang tindih di mana indeks S&P jatuh 15,5 persen sejak dia terpilih hingga hari pelantikan pada 2009.

Namun Obama memberikan pasar laju terbaik kedua dari presiden manapun usai terpilihnya Dwight Eisenhower dari Partai Republik.

Indeks S & P 500 menurun 2,7 persen rata-rata per bulan usai setiap presiden baru terpilih. Ini terjadi sejak Herbert Hoover pada Januari 1929, menurut analisis Reuters.

Adapun saham yang meraih kenaikan antara lain Merck yang menguat 3,6 persen menjadi US$ 62,53.

Sekitar 6,6 miliar saham berpindah tangan di AS bursa. Angka ini lebih tinggi dari 6,1 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street

Video Terkini