Sukses

Penguatan Rupiah Belum Mampu Angkat IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 3,3 poin ke level 5.250 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak tipis dengan kecenderungan bervariasi. Laju IHSG pun berbalik arah ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (23/1/2017), IHSG turun tipis 3,34 poin atau 0,06 persen ke level 5.250,96. Indeks saham LQ45 naik 0,04 persen ke level 875,86. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 130 saham menguat sehingga mendorong IHSG hanya melemah tipis. Sedangkan 176 saham melemah telah membuat IHSG berbalik arah ke zona merah. Sedangkan 106 saham diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.265,44 dan terendah 5.228,28. Total frekuensi perdagangan saham 326.279 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5 triliun.

Investor asing masih melakukan aksi jual. Tercatat aksi jual investor asing mencapai Rp 116 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.361.

Secara sektoral, sektor saham masing-masing menguat dan melemah. Sektor saham konstruksi turun 1,02 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar merosot 0,41 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,30 persen. Sedangkan sektor saham barang konsumsi naik 0,46 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Saham-saham yang menguat antara lain saham WICO naik 33,87 persen ke level Rp 83, saham HOTL mendaki 24,14 persen ke level Rp 180 per saham, dan saham DNAR menanjak 15,62 persen ke level Rp 296 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham INAF turun 25 persen ke level Rp 2.550 per saham, saham BINA turun 15,79 persen ke level Rp 384 per saham, dan saham NAGA merosot 10,80 persen ke level Rp 157 per saham.

Bursa Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,06 persen ke level 22.898, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,02 persen ke level 2.065, indeks saham Shanghai menguat 0,44 persen ke level 3.136.

Selain itu, indeks saham Singapura naik 0,41 persen ke level 3.023, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,99 persen ke level 9.424. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,11 persen ke level 18.925.

"Saat ini cenderung minim sentimen. Pelaku pasar masih wait and see apakah itu kebijakan Trump dan realisasi kinerja emiten secara tahunan," ujar Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah menguat lantaran dolar AS melemah pun belum mampu mengangkat IHSG. "Rupiah belum cukup kuat untuk angkat IHSG," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini