Sukses

Donald Trump Bakal Lengser Sebelum Masa Jabatannya Habis?

Ahli fengshui Ferry Wong mengatakan Donald Trump bisa saja lengser dari kursi orang nomor 1 di AS sebelum masa jabatannya berakhir.

Liputan6.com, Jakarta Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 pada 20 Januari 2017. Pria berumur 70 tahun ini akan memimpin Negeri Paman Sam tersebut hingga 4 tahun mendatang.

Namun, apakah Trump bisa tetap bertahan menjabat sebagai ‎Presiden AS hingga akhir masa jabatannya?

Ahli fengshui Ferry Wong mengatakan, Trump bisa saja lengser dari kursi orang nomor 1 di AS sebelum masa jabatannya berakhir.

"Dia (Trump) bisa lengser di tengah jalan, tapi belum tahu kapan di tahun ke berapa. Bisa tidak sampai akhir masa jabatan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Ferry mengungkapkan, dalam horoskop Cina ada tiga faktor yang mempengaruhi nasib seseorang, yaitu faktor manusia, lingkungan, dan langit.

Menurut dia, faktor lingkungan dan langit mungkin mendukung Trump untuk menjadi presiden di negeri adidaya tersebut. Namun faktor manusia atau sikap dan perilaku Trump yang tidak mendukung hak ini.

"‎Karena dirinya sendiri atau faktor manusianya. Faktor langit dan lingkungan mendukung, sekarang tinggal faktor manusianya, yaitu perilakunya sendiri," ujar dia.

Menurut Ferry, jika dilihat dari kacamata fengshui, ‎Trump adalah sosok yang kaku dan tidak fleksibel. Hal ini sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang akan diambil Trump selama menjabat sebagai Presiden AS.

"Secara fengshui, Trump itu kan kaku. Dengan kebijakan luar negeri yang kaku pasti beberapa negara akan berdampak. Itu ada pengaruh setelah Januari, akan banyak perubahan. Dengan sifat Trump yang kaku, berpengaruh pada kebijakan luar negerinya yang akan kurang fleksibel," kata dia.

Sementara terkait dengan sejumlah janji Trump yang disampaikan saat masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu, seperti menaikkan pajak impor untuk barang dari Tiongkok, melarang kaum muslim untuk masuk ke AS, dan sebagainya, hal tersebut dinilai belum tentu terealisasi.

Menurut Ferry, janji-janji seperti ini hanya untuk mendorong popularitasnya saat masa kampanye lalu.‎ "Tapi bisa saja kemarin cuma manas-manasin supaya terkenal, itu kan bisa saja. Kita lihat setelah dia jadi presiden," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini