Sukses

Pesan Jokowi Terkait Pembentukan Holding BUMN

Presiden Jokowi meminta agar pembentukan holding ini tidak sampai membebani BUMN yang sudah tumbuh dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan para direksi BUMN untuk segera merampungkan proses pembentukan induk usaha (holding).

Namun, Jokowi tetap meminta agar proses induk usaha berlangsung dengan cermat dan sesuai aturan.

BUMN harus melakukan kalkulasi secara matang sebelum benar-benar membentuk induk usaha. Sebab, mengelola BUMN yang telah bergabung salam sebuah holding bukan perkara yang mudah.

"Tadi saya sampaikan segera holdingisasi ini dilakukan. Tapi hati-hati, kalkulasinya yang matang. Dengan catatan kalkulasi yang matang dan menaati UU yang ada. Ini ada proses yang harus dilakukan. Saya tahu, dengan holding ini akan mendapat sebuah lompatan, modal bisa lebih besar, mudah cari pendanaan.‎ Akan ke sana arahnya," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Dia menjelaskan, pembentukan BUMN yang diinginkan pemerintah memiliki tujuan yang baik. Sebab itu jangan sampai tujuan ini tidak tercapai karena timbul permasalahan setelah holding tersebut resmi terbentuk dan berjalan.

"Maka saya sampaikan garisbwahi tolong dibalas biar hati-hati kalkulasinya. Cepat tapi kalkulasi yang matang. Jangan asal jadi, jangan asal besar. Arahnya baik, tujuannya baik, tapi prosesnya harus hati-hati. Karena ke depan ini kendalikan oleh manajemen seperti apa, supervisinya seperti apa, tata kelolanya seperti apa, efisiensinya seperti apa. Betul-betul dihitung, betul rinci, betul penyajiannya seperti apa," jelas dia.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar pembentukan holding ini tidak sampai membebani BUMN yang sudah tumbuh dengan baik.

Dia tidak mau, BUMN yang kinerjanya tidak baik malah jadi beban bagi BUMN lain lantaran bergabung dalam holding.

"Mungkin untuk BUMN yang sudah baik itu mudah, tetapi yang masih tidak baik itu harus dihitung hati-hati. Jangan sampai membebani yang baik menjadi tidak baik. Keenakan dong yang tidak baik. Jadi kita kan banyak institusi, terbuka sehingga banyak orang bisa memberikan masukan untuk BUMN kita. Saya optimis BUMN akan baik, tapi saya sampaikan tadi, hati-hati," tandas dia.(Dny/Nrm)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini