Sukses

Penggunaan Mobil Listrik Naik Bikin Ketidakpastian Konsumsi BBM

Penggunaan mobil listrik diperikirakan akan naik dalam beberapa tahun ke depan

Liputan6.com, Jakarta Konsumsi minyak diramalkan akan mengalami ketidak pastian ke depannya, karena  kendaraan ‎bersumber energi Bahan Bakar Minyak(BBM)  akan bersaing dengan kendaraan berbahan bakar listrik.

Group Chief Economist ‎BP Spencer Dale mengatakan,‎ permintaan minyak untuk sektor transportasi meningkat 4 juta barel per hari seiring dengan bertambahnya jumlah  kendaraan dunia. Sedangkan jumlah mobil listrik diasumsikan meningkat dari 1,2 juta pada 2015 hingga mencapai 100 juta unit pada 2035 atau sekitar 5 persen dari armada mobil di seluruh dunia.

Dampak adanya mobil listrik, bersamaan dengan aspek lain dari revolusi mobilitas, seperti kendaraan kemudi otomatis, dan kendaraan bersama  menjadi salah satu penyebab ketidakpastian masa depan penggunaan BBM.

‎"BP Energy Outlook menggambarkan dua skenario dampak revolusi mobilitas yang mempengaruhi pasar mobil, termasuk kendaraan kemudi otomatis, kendaraan bersama,” kata Dale, dalam BP Energy Outlook 2017, di Jakarta, ditulis Minggu ‎(29/1/2017).

Menurutnya, perlambatan tingkat permintaan BBM sangat kontras jika dibandingkan dengan meluapnya sumber daya minyak di seluruh dunia. Outlook ini memprediksi besarnya pasokan BBM dapat menyebabkan produsen-produsen minyak berbiaya rendah seperti OPEC, Rusia dan Amerika Serikat menggunakan tren ini sebagai senjata dalam kompetisi untuk meningkatkan pangsa pasar mereka, dibandingkan para produsen berbiaya tinggi.

Group chief executive BP Bob Dudley, mengatakan, permintaan energi global akan meningkat 30 persen dari 2015 hingga 2035, dengan peningkatan rata-rata 1,3 persen per tahun. Namun, peningkatan permintaan energi ini lebih rendah dibandingkan peningkatan 3,4 persen per tahun yang diharapkan dari acuan GDP dunia, yang disebabkan oleh tingkat perbaikan teknologi dan kepedulian lingkungan.

"Tataran energi global sedang berubah. Kebutuhan energi beralih dari pusat-pusat energi tradisional ke pasar yang bertumbuh cepat,” tutur Dudley.

Menurutnya, peningkatan teknologi dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi penyebab berubahnya permintaan sumber daya energi, namun minyak dan gas bumi, bersamaan dengan batubara tetap merupakan sumber energi utama hingga tahun 2035 mendatang.

"Bauran energi sedang bergerak, yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan kepedulian lingkungan. Lebih jauh lagi, industri kita perlu beradaptasi untuk menyiasati tren kebutuhan energi yang berubah-ubah," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.