Sukses

Sempat di Zona Hijau, IHSG Berbalik Arah Turun 10 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 10,17 poin ke level 5.302 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak terbatas pada awal pekan ini. Sempat bergerak di zona hijau, dan akhirnya berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (30/1/2017), IHSG turun 10,17 poin atau 0,19 persen ke level 5.302,66. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,44 persen ke level 882,73. Sebagian besar indeks saham acuan.

Ada sebanyak 149 saham menguat sehingga dorong IHSG melemah terbatas. Namun 167 saham melemah mendorong IHSG ke zona merah. 98 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 371.988 kali dengan volume perdagangan 22,1 juta saham. Nilai transaksi Rp 6 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 302 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.356.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham mendaki, dengan dipimpin sektor saham perkebunan yang naik 0,55 persen, sektor saham tambang mendaki 0,50 persen, dan sektor saham industri dasar mendaki 0,36 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 2,11 persen, dan memimpin penurunan terbesar.

Saham-saham grup Bakrie pun masih catatkan penguatan. Saham ENRG naik 15,71 persen ke level Rp 81 per saham, saham ELTY mendaki 10,71 persen ke level Rp 62 per saham, dan saham UNSP mendaki 10,14 persen ke level Rp 76 per saham.

Penguatan juga diikuti saham INDY naik 11,51 persen ke level Rp 775 per saham. Penguatan INDY terjadi di tengah hasil RUPSLB mengangkat Agus Lasmono sebagai komisaris utama INDY menggantikan Wishnu Wardhana.

Saham-saham yang merosot antara lain saham ALKA turun 24,778 persen ke level Rp 173 per saham, saham BULL merosot 8,76 persen ke level Rp 125 per saham, dan saham INAF susut 6,48 persen ke level Rp 2.310 per saham.

Sebagian besar bursa Asia pun libur untuk peringati Imlek. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,51 persen.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sempat menguat di dorong aliran dana investor asing yang mulai masuk di awal pekan ini. Sebelumnya akhir pekan lalu tercatat aksi jual investor asing. Menjelang pergantian bulan, pelaku pasar cenderung antisipasi mengingat inflasi Januari diperkirakan stabil.

"Hasil rilis kinerja emiten terutama bank juga masih baik, dan saat ini proses rilis kinerja emiten 2016," tutur William.

Dari eksternal, harga komoditas juga cukup pengaruhi lantaran harga minyak dunia mulai naik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini