Sukses

Donald Trump Bikin Ekonomi Global Penuh Ketidakpastian

BI optimistis pertumbuhan ekonomi global tahun ini ‎akan lebih baik dibandingkan 2016.

Liputan6.com, Jakarta Ekonomi Indonesia pada 2017 masih akan banyak bergantung pada kondisi perekonomian global. Khususnya, sebagai dampak dari kebijakan ekonomi yang akan d‎iterapkan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung, mengatakan, tahun ini ekonomi global tengah dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi AS.

Jika kebijakan proteksi yang sebelumnya dikampanyekan Trump jadi berlaku sepenuhnya, ekonomi global akan ikut terdampak, termasuk Indonesia.

"Pada 2017‎, tantangan global kita masih dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi AS. ‎Kalau kebijakan yang dikampanyekan dilakukan, ini risiko cukup besar. Kalau kebijakannya agresif dan direspons dengan moneter yang ketat akan berdampak pada penguatan dolar," ujar dia di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Namun hal positifnya, ujar Juda, saat ini harga komoditas di pasar global mulai membaik. Sebagai contoh, harga batu bara yang naik hingga 50 persen akhir tahun lalu.

"Berita bagusnya, harga komoditas kita naik luar biasa. Tahun lalu kuartal III sampai akhir tahun batu bara naik 50 persen. Tapi pertanyaan apa ini berkelanjutan?‎ Ada yang mengatakan karena efek dari pengurangan produksi batu bara di China sehingga China impor batu bara. China yang tadinya mau mengarah pada domestik ekonomi, sekarang ini kembali pada investasi ekspor dan sebagainya sehingga butuh resources yang diimpor dari luar negeri," jelas dia.

Meski demikian, ucap Juda, BI optimistis pertumbuhan ekonomi global tahun ini ‎akan lebih baik dibandingkan 2016. Hal ini juga membawa keyakinan pada ekonomi Indonesia yang akan tumbuh lebih baik di tahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi global di 2017 akan lebih baik dari 3,1 persen pada 2016 ke 3,4 persen di 2017. Dan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih pada range 5 hingga 5,4 persen," tandas dia.(Fik/Nrm)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini