Sukses

63 Persen Pegawai Tak Percaya Atasannya, Kenapa?

Ketidakpercayaan dan rasa takut yang meningkat dapat menciptakan lingkungan yang penuh kekhawatiran.

Liputan6.com, Jakarta - Kepercayaan antara pimpinan dan bawahan sangat penting. Hal itu berdasarkan survei Edelman Trust pada 2017. Namun tingkat kepercayaan tersebut berada di titik terendah baik di sektor usaha, pemerintah, dan pimpinan perusahaan. Hal itu terjadi di seluruh dunia.

Berdasarkan survei Edelman itu, kredibilitas pimpinan perusahaan merosot 12 poin pada tahun ini. Sekitar 63 persen responden mengatakan kalau pimpinan perusahaan CEO tidak sama sekali kredibel.

Mengutip laman Forbes, tanpa kepercayaan dapat menciptakan lingkungan yang penuh kekhawatiran sehingga mendorong ketakutan. Ketika ketakutan itu membayangi dapat membuat sistem gagal sehingga hasilnya kurang baik untuk perusahaan.

Ketidakpercayaan dan rasa takut meningkat berdampak ke semangat kerja karyawan. Ini juga dapat menganggu kinerja manajemen, dan berakibat kinerja perusahaan tak maksimal contohnya keuntungan rendah.

Dalam temuan utama survei tersebut juga menemukan kalau merasakan pengalaman ketidakpercayaan juga menjadi saringan untuk seseorang. Selain itu, 53 persen responden juga menyatakan kalau mereka tidak mendengarkan orang yang sering tidak setuju dengan mereka.

Lalu berasal dari mana sajakah masalah kepercayaan tersebut:

1. Merasakan ketidakadilan

Pengalaman ketidakadilan turut bertanggung jawab atas emosi dan intuisi pekerja. Jika seseorang alami ketidakadilan akan mempengaruhi kinerja karyawan, mengambil keputusan, kerja sama para pekerja dan kebahagiaan.

2. Tanpa harapan

Pengalaman putus asa lebih menyakitkan dari pada ketidakadilan. Kehilangan harapan, merasa tak berharga, dan kesedihan turut mempengaruhi kepercayaan karyawan.

3. Kurang percaya diri

Hal ini bergantung dari karakter seseorang. Ketika kurangnya kepercayaan diri dan keengganan mengambil risiko juga menjadi faktor emosional.

Lalu bagaimana agar dapat memperbaiki hubungan kepercayaan tersebut? Dalam survei Edelman, responden menyebutkan kalau butuh pendekatan dari atas ke bawah sehingga perlu langkah partisipasi.

Kolaborasi, komunikasi, transparansi dan saling menghormati dibutuhkan dalam partisipasi untuk perbaikan hubungan kepercayaan tersebut. Jadi perlu untuk tindakan mendengarkan karyawan. Dalam laporan Edelman itu juga menyebutkan juga kalau membangun kembali kepercayaan juga merupakan tanggung jawab bersama.Hubungan saling percaya itu menjadi kunci.

Ini artinya para pemimpin tersebut mulai melibatkan karyawan dan mendorongnya untuk terus meningkat kemampuannya. Menurut laporan Edelman, juru bicara paling terpercaya untuk bicara soal karyawan adalah karyawan itu sendiri, bukan CEO dan Senior Executives.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini