Sukses

Dolar AS Melemah, Harga Emas Menguat

Harga emas naik tipis menjelang akhir pekan ini seiring dolar AS melemah dan data tenaga kerja AS kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik sehingga mendorong penguatan terbaik secara mingguan dalam tujuh bulan. Kenaikan harga emas itu ditopang pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) usai data tenaga kerja AS yang kuat.

Harga emas untuk pengiriman April naIK US$ 1,4 atau 0,1 persen menjadi US$ 1.220,80 per ounce. Sebelumnya harga emas sempat sentuh level terendah intraday di kisaran US$ 1.208,30 usai cetak level harga US$ 1.219,40 sejak pertengahan November. Selama sepekan,harga emas telah naik 2,3 persen.

"Saya pikir pemerintahan AS di bawah presiden AS Donald Trump telah melihat dolar AS reli sejak pemilihan, dan ini dapat berlawanan dengan rencana ekonomi mereka," ujar Colin Cieszynski, Direktur CMC Markets seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (4/2/2017).

Indeks dolar AS pun melemah 0,08 persen, dan secara mingguan sekitar 0,7 persen. Pada awal pekan ini,bank sentral AS atau the Federal Reserve juga mempertahankan suku bunga. Hal itu turut mempengaruhi harga emas.

"Pernyataan ini mengindikasikan bank sentral AS tidak merasa tertekan untuk segera menaikkan suku bunga terutama sentimen dari inflasi dan hari ini upah pekerja lebih lemah sehingga pengaruhi," ujar Cieszynski.

Dari data tenaga kerja, pemerintah AS menyebutkan kalau ada penambahan data tenaga kerja baru sekitar 227 ribu pada Januari 2017. Tingkat pengangguran naik 4,8 persen. Namun, rata-rata upah naik 0,1 persen menjadi US$ 26 per jam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas

Video Terkini