Sukses

Dwelling Time Pelabuhan Tanjung Mas Masih Lambat

Sejumlah menteri memantau pergerakan bongkar muat barang di pelabuhan lewat Indonesia National Single Window (INSW).

Liputan6.com, Jakarta Beberapa menteri Kabinet Kerja mengunjungi kantor Indonesia National Single Window (INSW) di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Menteri yang hadir dalam kunjungan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dalam kunjungan kali ini, para menteri memantau waktu bongkar muat barang (dwelling time)di berbagai pelabuhan melalui layar monitor yang dimiliki INSW. Tidak hanya arus barang, para menteri juga melihat proses pengurusan dokumen. Dari pantauan para menteri, proses dwelling time Pelabuhan Tanjung Mas Semarang masih lambat. 

Dalam layar monitor tersebut, pemerintah bisa memantau pergerakan barang dikelola Pelindo dari Pelindo I sampai Pelindo IV. Layar juga menampilkan pengurusan dokumen yang disajikan secara real time dan terpadu.

Darmin Nasution mengatakan, sistem ini mempermudah pengawasan waktu bongkar muat di pelabuhan. Sebelum ada INSW, pemerintah sangat kerepotan untuk memantau pengurusan perizinan dan waktu bongkar muat. Hal tersebut terjadi karena data-data tidak sama.

Dengan adanya INSW semua tercatat dan termonitor secara online, sehingga pemerintah bisa lebih mudah untuk memantau jika ada permasalahan izin maupun bongkar muat. "Tahun lalu beda tiap kali melapor kanbinet saya dengan Pak Rizal Ramli beda," kata dia dalam kunjungan tersebut, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Darmin memperhatikan satu-persatu kondisi masing-masing pelabuhan. Dia berkomentar, proses dwelling time yang lambat di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. "Kalau lihat Pelabuhan Semarang yang agak lama," ujar dia.

Untuk diketahui, para menteri tersebut tiba di tempat acara sekitar pukul 12.30 WIB. Setelah memberikan pergerakan barang melalui layar monitor, para menteri memberikan pengarahan kepada para pegawai di INSW. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini