Brexit Tak Halangi Ekonomi Inggris untuk Tumbuh Pesat

20160624-Pro-Brexit Rayakan Kemenangan Awal Inggris Hengkang dari Uni Eropa-London — Pendukung Brexit memegang poster dan bendera Inggris di Westminster, London, Kamis (23/6). Perhitungan suara hasil Referendum Brexit menunjukkan mayoritas rakyat Inggris memilih “Brexit” alias keluar dari Uni Eropa. (REUTERS/Toby Melville)

Liputan6.com, London - Ekonomi Inggris diprediksi tumbuh pesat melebihi sejumlah negara Eropa lain seperti Prancis, Jerman dan Italia. Hal ini sesuai survei yang dilakukan oleh PricewaterhouseCooper (PwC).

Dalam surveinya, PwC mengungkap bahwa fenomena brexit yang terjadi pada akhir tahun lalu tidak berpengruh signifikan pada kemajuan ekonomi Inggris terutama di masa depan. Di 2050, Inggris diprediksi akan menduduki peringkat ke-10 sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

"Brexit memang memberikan efek kejut sementara pada perekonomian Inggris, namun hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu lama dan ekonomi Inggris pun bisa tumbuh lebih cepat dibanding negara Eropa lain," tulis laporan tersebut, Kamis (9/2/2017)

Walau begitu, PwC menghimbau bahwa keberhasilan perekonomian Inggris ini bisa terjadi tergantung seberapa besar Inggris bisa mempertahankan sumber daya manusia yang mereka miliki.

Selain itu, faktor demografi dan perekonomian yang fleksibel juga bisa menjadi sentimen positif pada perkembangan ekonomi di Inggris.

Laporan PwC yang berjudul “The Long View: How Will The Global Economic Order Change by 2050?" tersebut mengukur kemajuan ekonomi 32 negara melalui prediksi PDB dan paritas daya beli.

Laporan tersebut mengungkap ada beberapa negara yang mampu mempertahankan posisinya di peringkat teratas selama 13 tahun. Namun ada juga beberapa negara yang diprediksi bisa tumbuh secara pesat.