Sukses

Wanita Ini Gelar Lomba Menulis Berhadiah Perkebunan Rp 5,9 M

Apabila dihitung nilainya, kebun milik wanita ini memiliki harga US$ 450 ribu atau Rp 5,9 miliar.

Liputan6.com, New York - Seorang mantan arsitek bernama Norma Burns telah mengoperasikan kebun yang dimilikinya selama 18 tahun. Perkebunan luas yang terletak di North Carolina, Amerika Serikat tersebut merupakan perkebunan organik yang hanya membudidayakan tanaman tanpa penggunaan pestisida.

Namun, karena usia Burns yang semakin tua dan ia juga tak lagi memiliki tenaga penuh untuk mengurus kebun tersebut, Burns pun berencana untuk memberikan kebun yang dimilikinya.

Alih-alih menjual kebun miliknya, Burns justru memberikan kebun dengan cara yang unik. Ia mengadakan sayembara menulis yang terbuka bagi semua orang dengan hadiah berupa perkebunan miliknya. Apabila dihitung nilainya, kebun milik Norma Burns memiliki harga US$ 450 ribu atau Rp 5,9 miliar.

Melansir Odditycentral, Kamis (9/2/2017), Burns mengatakan bahwa ia memiliki niat untuk kembali ke kota setelah 18 tahun mengurus perkebunan tersebut. Tapi ia harus menemukan seseorang yang kompeten untuk bisa menjadi pewaris perkebunan yang ia miliki. Untuk itulah ia mengadakan lomba menulis sehingga bisa melihat kemampuan kandidat dengan jelas.

Kandidat yang tertarik harus menuliskan esai 200 kata dan menyatakan alasan terbaiknya mengapa mereka merupakan kandidat terbaik untuk mewarisi perkebunan tersebut. Batas akhir pengumpulan esai tersebut jatuh pada 1 Juni 2017.

"Bagi saya tidak ada hal yang lebih saya suka dibanding mengurus perkebunan. Namun kini saya harus mewarisi perkebunan ini pada orang lain. Saya mencari pasangan yang telah memiliki pengalaman untuk mengurus perkebunan dan memiliki ketertarikan di bidang pertanian," ungkapnya.

Bluebird-Hill-Farm2

Awalnya, Burns dan sang suami membeli perkebunan tersebut saat masih tak terurus. Mereka berdua menghabiskan waktu banyak untuk merubahnya mejadi perkebunan asri seperti sekarang ini.

Namun ketika suami Burns meninggal pada tahun 2005, Burns pun merasa kewalahan untuk mengurus perkebunan tersebut seorang diri.

"Terlalu banyak pekerjaan untuk satu orang. Saya bekerja dari pagi hingga malam selama 18 tahun. Tubuh saya tidak lagi mampu melakukannya," jelas Burns dalam wawancara dengan stasiun TV CBS.

Burns mengatakan ia akan memilih dua puluh esai terbaik. Tulisan tersebut kemudian akan diberikan pada panel juri yang terdiri dari ahli pertanian, ahli konservasi dan pengacara. Mereka kemudian yang menentukan pemenang dari lomba menulis ini.

"Jika Anda selalu ingin jadi petani tapi tidak memiliki kesempatan, ini merupakan waktu yang tepat," ungkap Burns.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.